Jumat, 14 Januari 2011

FIRMAN YANG TELAH MENJADI MANUSIA

Firman itu adalah Yesus....



Yohanes

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan.1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Tuhan.

1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.



1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Tuhan, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Tuhan.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

DOA VERSI YESUS DAN MUHAMMAD

Sangat mengagumkan bahwa satu kata – doa – bisa memiliki dua arti yang sangat berbeda. Yesus dan Muhammad, kedua-duanya mengajarkan para pengikut mereka untuk berdoa, tetapi metode dan tujuan mereka sama sekali berbeda.

Pada bab ini, saya akan menggambarkan kepada Anda cara berdoa umat Islam yang telah saya jalani selama tiga puluh tahun. Jika Anda adalah seorang Islam, Anda tentu akan sangat mengerti apa yang sedang saya bicarakan. Tetapi, jika Anda tidak pernah mempraktekan Islam, kebanyakan informasi ini akan menjadi sesuatu yang baru bagi Anda. Saya akan menjelaskannya secara detail untuk Anda. Setelah menjelaskan ajaran Muhammad tentang doa, saya akan menggambarkan ajaran Yesus kepada murid-muridnya tentang bagaimana berdoa dan bagaimana ajaran itu memberi dampak kepada saya pada saat pertama kali saya membacanya.

POLA BERDOA

Keluarga saya membawa saya ke mesjid sejak saya masih balita. Ketika saya berusia enam atau tujuh tahun, saya diminta untuk pergi ke mesjid dan berdoa lima kali sehari. Tumbuh besar di tengah keluarga yang taat di Mesir, menjadi bagian dari hidup kami. Sebagai seorang anak kecil, saya mempunyai kenangan yang sangat jelas tentang bangun pagi sekitar pukul 3.30 untuk berdoa yang pertama, di musim dingin. Doa menjadi bagian dalam hidup saya.

Setelah lulus dari SMU Al Azhar, ketika saya berusia delapan belas tahun, saya memiliki kualitas untuk memimpin doa. Paman saya seakali-sekali memberi kesempatan bagi saya untuk memimpin doa di mesjidnya.

Setelah saya memperoleh gelar sarjana di Al Azhar, saya menghabiskan waktu satu tahun di tentara Mesir dan memimpin doa di mesjid markas kami.

setelah menyelesaikan gelar master, saya dijadikan pemimpin di sebuah mesjid kecil dan memimpin doa pertama, keempat dan kelima.

Setiap hari dalam hidup saya – dari kecil hingga saat saya masuk penjara oleh polisi Mesir – saya berdoa lima kali sehari. Singkatnya, banyak sekali doa dalam agama Islam.

Dalam Islam, doa lima kali sehari ini menggunakan baik kata-kata maupun gerakan fisik. Setiap unit dalam doa dinamakan raka’at (RA-kuh-ah). Saya akan menjelaskan kepada Anda pola dari satu raka’at ini.

MEMBERSIHKAN DIRI

Bayangkan Anda sedang berada di kampus Universitas Al-Azhar ketika panggilan untuk berdoa yang ketiga dikumandangkan pada jam 3 siang. Jika Anda di sana, hal ini yang akan Anda alami.

Di manapun, semua aktivitas berhenti. Setiap orang yang telah menjadi kotor (yang baru saja dari kamar mandi, memegang perempuan atau anjing, dan sebagainya) harus membersihkan diri sebelum berdoa. Semua orang yang hendak mencuci diri ini pergi ke kamar mandi di gedung akademik atau pergi ke kamar mandi besar di belakang mesjid universitas. Sebelum ia mencuci, ia mengatakan tiga kata-kata ini, “Saya meletakkan wajah saya kepada pencipta yang sesungguhnya dan saya mulai membersihkan diri.” Kemudian ia melakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Ia mencuci tangannya. Pertama-tama ia mencuci tangan kanan baru kemudian tangan
kirinya. Setiap tangan dicuci sampai pergelangan saja – sebanyak tiga kali.

2. Ia mencuci mulutnya dengan air. Ia menggunakan tangan kanan untuk membersihkan
giginya – sebanyak tiga kali.

3. Ia membersihkan hidungnya dengan air – sebanyak tiga kali.

4. Ia mencuci wajahnya dengan air mulai dari garis rambut, sekitar telinga, dan di
bawah dagu – sebanyak tiga kali.

5. Ia mencuci tangannya, mulai dari pergelangan tangan sampai siku, tangan kanan
terlebih dahulu – sebanyak tiga kali.

6. Ia mencuci rambutnya dengan memasukkan tangannya ke dalam air dan mengusapkannya
ke rambut – sebanyak satu kali.

7. Ia mencuci telinganya dengan jari yang dibasahkan. Tetapi, ada arah tertentu
yang harus diikutinya untuk melakukan hal ini.

8. Ia mencuci kakinya sampai ke pergelangan kaki, kaki kanan terlebih dahulu –
sebanyak tiga kali.

Ini adalah cara umat Islam mencuci dirinya untuk dapat berdiri di hadapan Allah. Inilah yang Muhammad lakukan, dan karena ia adalah contoh bagi umat Islam, maka hal itu juga dilakukan oleh umat Islam.

SETENGAH BAGIAN PERTAMA DARI RAKA’AT

Setelah mencuci, semua orang masuk ke dalam mesjid universitas yang terletak di pusat kampus, dan mereka membentuk barisan yang menghadap ke Mekah (Arab Saudi). Sekitar delapan ratus sampai seribu orang bisa ada di dalam mesjid. Pemimpin doa, menaruh tangannya di belakang telinga dan mengatakan, “Allah Maha Besar.” Kemudian semua orang mengikutinya, “Allah Maha Besar.”

Setelah semua orang meletakkan tangannya di depan perut mereka, tangan kanan di atas dan mengutip bagian pertama dari Al Quran dalam bahasa Arab. Tidak peduli apapun bahasa yang dipakai oleh umat Islam, tetapi bagian ini tetap harus dibaca dalam bahasa Arab.

Dalam beberapa detik berikutnya, pemimpin doa memberikan waktu bagi setiap orang untuk membaca ayat tambahan dari Al Quran. Tergantung kepada masing-masing orang berapa banyak ayat yang bisa ia baca selama waktu yang diberikan oleh pemimpin doa.

Kemudian pemimpin doa mengangkat tangannya ke belakang telinga dan berseru kembali, “Allah Maha Besar.”

Dengan serentak, mereka menekukan pinggang mereka dengan tangan diletakkan di atas lutut dan menjawab, “Aku menyembah hanya kepada Tuhan.”

Ini adalah bagian pertama dari raka’at. Bagian selanjutnya dari raka’at segera akan dimulai.

SETENGAH BAGIAN KEDUA DARI RAKA’AT

Pertama-tama mereka berlutut bersama-sama dengan menyentuhkan lutut mereka ke tanah, kemudian tangan dan yang terakhir menyentuhkan dahi mereka ke tanah. Kemudian mereka berkata, “Aku menyembah Tuhan Yang Maha Tinggi,” sebanyak tiga kali. Dahi mereka tetap menyentuh tanah sampai pemimpin doa membimbing mereka untuk duduk. Mereka kemudian duduk bersandar ke belakang di atas tumit mereka dengan kaki bersila pada pergelangan kaki dan kaki kiri berada di dalam. Muhammad menyilangkan kakinya dengan cara demikian, oleh karena itu umat Islam pun melakukannya. Cara seperti ini diulang sampai tiga kali.

Selama melakukan hal ini, mereka dapat menaikkan permohonan kepada Allah. Muhammad mengajarkan bahwa ketika dahi seseorang menyentuh lantai, ia berada dalam posisi yang sangat dekat kepada Allah. Ini adalah kesempatan baginya untuk berdoa bagi keluarganya atau yang lain. Ketika saya mempunyai banyak permohonan kepada Allah, saya ingat saya berdoa secepatnya supaya dahi saya bisa segera menyentuh lantai.

Di akhir raka’at, umat Islam duduk di tumit mereka dan membaca Surat 2:255 (dikenal sebagai ayat kursi karena umat Islam duduk bersandar ketika membacanya) dan kemudian berkata, “Damai dari Allah menyertaimu. Damai dan belas kasihan Allah menyertai kamu.”

MENGAKHIRI DOA

Saya baru saja menggambarkan satu raka’at lengkap. Untuk doa yang ketiga dalam satu hari, perlu melakukan empat raka’at. Setiap raka’at persis sama, kecuali pada bagian setengah yang pertama di mana setiap orang mengucapkan ayat pilihannya masing-masing dari Al Quran.

Setelah doa permohonan selesai dipanjatkan, kebanyakan orang-orang meninggalkan mesjid untuk melanjutkan aktivitas mereka di kampus. Tetapi, beberapa di antaranya tetap di belakang dan menaikkan doa tambahan untuk menunjukkan ketaatan mereka kepada Allah.

Selama tiga puluh tahun saya melakukan doa seperti ini – dan itu berarti 54.750 kali berdoa. Banyak orang muslim yang taat di seluruh dunia melalukan doa seperti ini seumur hidup mereka. Tentu saja, hal ini membutuhkan kedisiplinan dan komitmen. Apa yang memotivasi umat Islam untuk terus tetap berdoa?


PERINTAH MUHAMMAD TENTANG BERDOA

Berdoa dalam Islam adalah sebuah kewajiban – bukan pilihan. Muhammad mengajarkan bahwa berdoa lima kali sehari adalah persyaratan dari Allah. Muhammad mengatakan bahwa suatu malam, dalam mimpi, malaikat Gabriel membawanya bertemu dengan Allah di surga. (Ini yang dinamakan dengan Malam Perjalanan). Allah memerintahkan Muhammad bahwa orang-orang diminta untuk berdoa sebanyak lima puluh kali sehari. Muahammad kemudian berkata, ia bernegosiasi dengan Allah sampaikan akhirnya persyaratan ini diturunkan menjadi lima kali.

Waktu berdoa ini didasarkan pada saat matahari terbit, jadi waktu bisa bervariasi tergantung dari musimnya. Waktu-waktu berdoa itu adalah:



Doa Waktu Jumlah Raka’at

Pertama (Sobh) 04.00 2

Kedua (Dhuhr) 12.00 4

Ketiga (Asr) 15.00 4

Keempat (Mahgrib) 17.00 3

Kelima (Isha) 19.30 4

Muhammad berkata bahwa malaikat Gabriel mengajarkannya pola berdoa yang benar, jadi pengikut-pengikutnya memperhatikannya baik-baik dan mencatat setiap rinciannya. Muhammad sendiri juga mmeberikan banyak ajaran mengenai cara yang benar tentang berdoa dalam keadaan yang beragam. Sebagai contoh, ketika tidak ada air untuk mencuci, Anda dapat menggunakan pasir atau debu (Surat 4:43; 5:6). Jika terlalu jauh dari mesjid ketika saat berdoa tiba, Anda dapat menggunakan permadani. Jika sedang melakukan jihad, Anda dapat mengubah bentuk doa Anda sehingga sanda tidak mudah diserang oleh musuh ketika berdoa (Surat 4:101-103).

Muhammad sangat tegas terhadap para pengikutnya untuk memastikan bawha mereka semua berdoa. Suatu ketika Muhammad telah memulai doa malam, dan banyak orang Islam tidak ikut. Kemudian Muhammad bertanya, “Mana si ini, si ini, si ini, si ini dan si ini?”

Jawabannya adalah, “Mereka sedang di rumahnya masing-masing.”
Muhammad menjawab:
“Demi Dia yang ke dalam tangannya kuserahkan jiwaku, aku akan mengumpulkan kayu bakar (bensin) dan kemudian memerintah seseorang untuk mengumandangkan azan untuk berdoa dan kemudian memerintahkan seseorang untuk memimpin berdoa kemudian aku akan pergi dari belakang dan membakar rumah orang-orang yang tidak hadir dalam doa (perkumpulan yang harus dihadiri).

Seperti yang Anda pikirkan, umat Islam berjuang keras untuk melakukan doa pertama sebelum matahari terbit. Mereka ingin tidur. Sebuah hadits mencatat:

“Telah disampaikan kepada Rasul bahwa ada seorang pria yang tidur dari malam sampai pagi (setelah matahari terbit). Rasul berkata, “Ia adalah orang yang telinganya telah dikencingi oleh setan.”

Muhammad mengajarkan bahwa jika seseorang menolak untuk melakukan doa lima waktu, ia bukanlah seorang Islam. Ia menjelaskan, “Perjanjian antara kita dengan mereka adalah doa, dan orang yang meninggalkan doa akan berubah.”


TUJUAN DOA DALAM ISLAM

Apa yang diharapkan oleh umat Islam melalui doa :
1. Yang pertama dan yang paling penting adalah umat Islam ingin menghindari hukuman Allah karena tidak mentaati perintah untuk berdoa lima kali sehari. Semua hal yang baik berasal dari Allah, jadi apabila ia tidak senang kepada Anda, ia dapat menarik kembali semua yang baik dari kehidupan Anda, seperti menarik kesehatan Anda, atau membuat masalah dengan keuangan Anda atau mengutuk Anda. Jika Anda tidak berdoa, Allah akan menghukum Anda pada Hari Penghakiman.

2. Kedua, umat Islam berharap dapat menyenangkan Allah supaya ia dapat menerima mereka pada Hari Penghakiman dan memasukkan mereka ke dalam surga.

Umat Islam percaya bahwa Allah memperhatikan doa-doa mereka, itu sebabnya mereka sangat hati-hati dalam mengikuti instruksi bagaimana mereka harus bersikap. Tetapi, mereka tidak dapat mengetahui apakah Allah senang dengan doa-doa mereka (dan perbuatan baik lainnya) sampai tiba Hari Penghakiman.

DOA TAMBAHAN

Sejauh ini kita telah belajar secara rinci tentang doa lima kali sehari yang diminta oleh Muhammad kepada umat Islam (dalam bahasa Arab dikenal dengan doa fard). Umat Islam juga bisa menaikkan doa tambahan secara sukarela (doa nephil). Hal ini bisa dalam bentuk raka’at tambahan, yang diijinkan selama waktu-waktu tertentu.

Sangatlah penting untuk mencatat bahwa semua doa ini merupakan doa yang berasal dari ayat-ayat Al Quran. Mereka harus menaikkan doa sesuai dengan petunjuknya. Anda tidak bisa begitu saja menaikkan raka’at di dalam mobil atau ketika Anda duduk di tepi sungai.

Doa pribadi adalah hal lain. Doa pribadi adalah doa ketika seseorang menunjukan gagasan atau permohonan pribadinya kepada Allah, dengan cara apapun yang ia inginkan. Doa pribadi tidak dilarang dalam Islam, tetapi mereka tidak diharapkan berbicara banyak. Hanya sedikit sekte, seperti Sufi, yang menganggap doa pribadi sebagai cara berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan. Umumnya umat Islam tidak berharap Tuhan berkomunikasi dengannya secara pribadi melalui doa.

Dalam ajaran agama Islam, Allah tidak berbicara kepada umatnya secara langsung, adalah malaikat Gabriel yang berbicara untuk mewakilinya. Malaikat Gabriel disebut juga dengan Roh Kudus, tetapi ia tidak dianggap sebagi bagian dari Tuhan dan ia hanya bisa berada di satu tempat, dalam satu waktu. (Lihat Surat 2:97-98; 26:193; 16:102) Jadi ketika umat Islam berdoa, ia tidak berharap Allah akan berkomunikasi dengannya, dan tidak juga berharap bahwa malaikat Gabriel akan datang dan berbicara kepadanya.

Harapan umat Islam untuk mendengar suara Allah hanyalah pada akhir malam Ramadan setiap tahun. Muhammad mengajarkan bahwa pada malam itu, Gabriel akan mengunjungi seseorang yang saleh dan menantikannya (Surat 97:4). Selama malam ini setiap tahunnya, saya dan beberapa umat Islam akan menunggu sepanjang malam di dalam Mesjid dengan keinginan untuk dikunjungi oleh malaikat Gabriel.

Ajaran Alkitab tentang Roh Kudus sangatlah berbeda. Alkitab katakan bahwa Roh Kudus adalah bagian dari Trinitas dan karena itu mempunyai kemampuan untuk berada di semua tempat pada waktu bersamaan. Ini berarti, Tuhan, melalui Roh Kudus dapat berkomunikasi dengan banyak orang dalam waktu yang sama.

Sekarang mari kita lihat doa yang diajarkan oleh Yesus.


YESUS MENGAJARKAN PARA PENGIKUTNYA CARA BERDOA

Seperti yang Anda ketahui, pertama kali saya membaca Alkitab, saya mulai dengan membaca Matius 5. Tidak lama kemudian, saya sampai di Matius 6, di mana Yesus mengajarkan murid-muridnya berdoa. Saya membacanya berulang-ulang kali ketika saya melihat perbedaan antara Yesus dan Muhammad. Mari kita sama-sama melihat ayat di bawah ini:

“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

--- Matius 6:5-6 ---



Hal pertama yang saya perhatikan dari ayat ini adalah kata apabila. Kata apabila ini seperti badai di kepala saya. Saya pikir, “Berarti terserah kepada saya kapan saya berdoa. Saya bisa berdoa kapan saja.”

Kemudian, saya memperhatikan apa yang Yesus katakan tentang dimana bisa berdoa. Ia katakan, “Masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintu.” Saya pikir, “Saya tidak perlu ke mesjid lagi?”



Yesus katakan bahwa Tuhan memberikan upah kepada mereka yang berdoa sendirian daripada mereka yang berdoa agar dilihat orang lain. Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Muhammad. Muhammad ingin agar semua orang keluar dari rumah mereka dan bersama-sama di Mesjid untuk berdoa. Ia katakan berdoa sendiri lebih rendah mutunya.



“Ibn ’Umar melaporkan kepada Rsaul Allah dan berkata: Doa seseorang dalam jemaah adalah dua puluh tujuh kali lebih besar daripada doa yang dinaikkan sendirian.”

Kemudian Yesus berkata:

“Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Tuhan. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.”

--- Matius 6:7 ---

Saya berdoa dalam agama Islam dengan banyak “kata-kata”. Saya harus mengucapkan kata-kata tertentu dengan gerakan tertentu berulang kali setiap hari, setiap minggu, setiap tahun. Saya percaya bahwa Allah meminta banyak kata dalam doa supaya ia senang.

“Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

--- Matius 6:8; Lihat juga ayat 25-29 ---

Yesus katakan bahwa Tuhan mengetahui kebutuhan saya. Ia peduli dengan saya secara pribadi. Selanjutnya, Yesus memberikan contoh doa (Lihat Matius 6:9-13). Saya harus berhenti setelah dua kata yang pertama:

“Bapa kami...”

Sebagai seorang Muslim, saya tidak akan pernah berdoa seperti itu. Al Quran mengajarkan bahwa Tuhan tidak mempunyai anak. Ketika malam tiba, saya memutuskan bahwa “Bapa kami” adalah sesuatu yang baik. Saya berpikir, “Jika Tuhan adalah bapaku, maka aku adalah anaknya, dan antara Bapa dan anak tidak akan ada ancaman atau manipulasi. Ketika Anda berbicara kepada ayah Anda, Anda tidak perlu takut memikirkan apakah ia akan tersinggung dengan cara Anda berdoa.”

Kemudian saya melanjutkan membaca:

“Bapa kami yang di surga

dikuduskanlah Nama-Mu,

datanglah kerajaan-Mu,

jadilah kehendak-Mu,

di bumi seperti di surga,”

Doa seperti ini terdengar alami bagi saya. “Dikuduskanlah Nama-Mu” adalah sebuah kalimat yang biasa kami gunakan dalam Islam. Tetapi “Datanglah kerajaan-Mu,” adalah kalimat baru bagi saya. Selanjutnya, saya dapat melihat bawah Yesus sedang membangun kerajaan rohani, dan bukan kerajaan secara politik.

“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.”

Ketika saya membawa kalimat ini, saya membayangkan seorang ank kecil sedang duduk di depan ayahnya, meminta makanan kepadanya. Raka’at tidak pernah memasukkan apapun tentang meminta kepada Allah untuk memelihara saya. Saya diijinkan untuk meminta Allah memenuhi kebutuhan saya, tetapi ketika saya melakukan ini, saya harus menunduk sampai dahi saya menyentuh lantai sebagai tanda penundukkan diri.

“Ampunilah kami akan kesalahan kami

Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”

Sampai di sini, saya benar-benar terkejut. Saya bingung, Mengapa Yesus berkata saya harus mengampuni orang lain agar ia mengampuni saya? Saya khawatir bahwa kalimat ini akan membawa saya kembali pada hukum Islam – bekerja keras agar dapat disukai oleh Tuhan. Tetapi kemudian saya baru menyadari bahwa Tuhan meminta umat-Nya untuk mengampuni orang lain karena Ia telah mengampuninya terlebih dahulu. (Lihat Matius 18:21-35; kisah tentang hamba yang tidak memiliki belas kasihan).

“dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.”

Gambaran dalam Alkitab menunjukkan kepada saya bahwa pencobaan berasal dari Setan dan Tuhan akan memampukan kita untuk menolaknya. Dalam ajaran Islam, pencobaan bisa berasal dari Setan atau berasal dari Allah yang menggunakan iblis untuk membawa orang-orang masuk neraka sehingga mereka bisa memenuhi neraka. Jadi saya benar-benar dipengaruhi oleh gagasan bahwa Tuhan selalu ingin membebaskan umat-Nya dari pencobaan jika mereka meminta tolong kepada-Nya.

Kalimat ini adalah bagian terakhir dari Doa Bapa Kami yang dicatat dalam kitab Matius. Sampai pada bagian ini, saya benar-benar tertarik membaca Alkitab. Saya menjadi ketagihan, sehingga saya terus membaca kita Perjanjian Baru sepanjang malam. Setelah beberapa saat, saya sampai di kitab Lukas 11, yang juga menggambarkan tentang Doa Bapa Kami. Lukas mencatat ajaran Yesus tentang bagaimana Tuhan menjawab doa-doa:

“Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."”

--- Lukas 11:11-13 ---

Sekali lagi, saya melihat gambaran dari Bapa yang sangat mengasihi anak-anak-Nya. Hal ini sangat berbeda dengan karakter Allah, yang membuatnya hamba-hambanya menunggu sampai Hari Penghakiman tiba untuk mengetahui apakah ia menerima doa-doa mereka.

TELADAN YESUS BERDOA

Yesus sendiri memberikan contoh berdoa kepada para pengikutnya. Ketika saya membaca Perjanjian Baru, saya memperhatikan beberapa kali dikatakan bahwa Yesus berdoa.

“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”

--- Markus 1:35, lihat juga Markus 6:46 ---

“Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.”

--- Lukas 5:16 ---

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Tuhan.”

--- Lukas 6:12---

Biasanya Yesus berdoa seorang diri, tetapi kadang-kadang ia juga membawa murid-muridnya bersamanya (Lukas 9:28; 22:39). Tetapi, Yesus tidak pernah meminta murid-muridnya berdoa pada waktu-waktu tertentu atau dengan cara tertentu. Ia tidak pernah bicara tentang Tuhan akan menghukum mereka jika merea tidak cukup sering berdoa.Alasan berdoa kepada Bapa Surgawi

Berdasarkan apa yang saya baca di dalam Injil, Yesus menggunakan doa sebagai cara untuk berkomunikasi dengan Tuhan, bukan sebagai cara untuk menyenangkan Tuhan. Ia mengajarkan murid-muridnya untuk menyembah Tuhan di dalam doa dan untuk menyatakan kebutuhan mereka kepada-Nya.

Kita bisa melihat di kitab Kisah Para Rasul dalam Alkitab dan melihat bagaimana para murid mengikuti perintah-perintah ini. Kitab Kisah Para Rasul tidak berbicara tentang umat Kristen yang mengucapkan doa Bapa Kami berulang-ulang kali. Melainkan menggambarkan doa-doa permohonan orang Kristen yang dinaikkan secara teratur dan memohon pertolongan Tuhan pada masa sulit. Kitab Kisah Para Rasul 4 memberikan contoh yang baik tentang doa, yang dinaikkan oleh umat Kristen ketika mereka diancam oleh iman kepala dan tua-tua.

“Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Tuhan, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.... Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Tuhan dengan berani.”

--- Kisah Para Rasul 4:24, 30-31---

PERBEDAAN YANG MENDASAR

Perbedaan berdoa antara Yesus dan Muhammad sangat didasarkan pada perbedaan pemahaman mereka tentang Tuhan.

Muhammad menggambarkan Allah sebagai tuan dan umatnya sebagai hamba, oleh karena itu, doa menjadi cara untuk mendapatkan kesukaan dari tuannya. Jika doa tidak dinaikkan secara benar, tuannya akan marah. Itu sebabnya umat Islam yang taat akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menaikkan doa dan gerakan yang sama, hari demi hari, berharap mereka bisa menyenangkan Allah.

Yesus menggambarkan Tuhan sebagai seorang Bapa, dan umat-Nya sebagai anak-anak-Nya; oleh karena itu doa adalah cara untuk berkomunikasi dengan Satu Pribadi yang mengasihi dan mempedulikan Anda. Jika umat Kristen tidak berdoa, mereka merugikandiri sendiri karena kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

MARK A. GABRIEL, PH.D

Guru Besar Sejarah Islam yang Terkemuka di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir
profil : http://www.blogger.com/profile/04163477186835653003

SIAPAKAH NABI DALAM ULANGAN 18 : 18

PENDAHULUAN

Muhammad mengaku bahwa Alkitab meramalkan kenabiannya. Saat ini banyak Muslim apologis mengklaim bahwa istilah "saudara" dalam Ulangan 18:15, dan 18:18 bisa mencakup siapa saja yang adalah keturunan Abraham. Mereka percaya bahwa karena Muhammad adalah keturunan diasumsikan Ismael, putra pertama Abraham, maka Muhammad memenuhi syarat sebagai 'saudara' kepada orang Israel, dan memang nabi yang dinubuatkan Musa dalam Ulangan 18:18.

Perjanjian Baru mengatakan kepada kita bahwa Yesus adalah nabi Musa diramalkan (Kis 3:22). Mari kita memeriksa bukti-bukti alkitabiah dan melihat apakah Muhammad memiliki klaim sebagai nabi yang diramalkan oleh Musa.

-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

KONTEKS "Brethren"

Untuk mulai dengan, istilah yang digunakan untuk 'saudara' digunakan dalam berbagai cara dalam Perjanjian Lama, (Taurat, Zabur). Apa yang harus dibenahi adalah konteks untuk 'saudara' istilah. Jika konteks bagaimana digunakan berarti siapa saja longgar terkait dengan Israel, maka mungkin ada kemungkinan bahwa Muhammad bisa menjadi nabi. Jika konteksnya berarti bahwa nabi masa depan menjadi Israel, maka Muhammad tidak dapat nabi itu.

Di satu sisi, karena Muslim dan Kristen percaya bahwa semua manusia adalah keturunan Adam dan Hawa, maka kita semua adalah saudara dan saudari. Tapi Muslim bersikeras bahwa arti dari "saudara" dalam ayat Ulangan 18:18 adalah orang yang adalah keturunan Abraham, bukan Adam. Apakah definisi mereka valid? Apakah konteks untuk penggunaan "saudara" dalam Perjanjian Lama, dan khususnya, Ulangan?


Berikut adalah tiga cara yang berbeda 'saudara' istilah digunakan dalam Ulangan:

1) digunakan untuk berhubungan ke-12 suku bersama-sama,
2) digunakan untuk berhubungan dengan orang Lewi di antara mereka sendiri sebagai saudara, seperti di 18:07
3) digunakan untuk berhubungan bangsa Israel untuk orang Edom, seperti dalam 2:4.


Saya melakukan penelitian dalam cara 'saudara' istilah digunakan di seluruh Perjanjian Lama. Saya menemukan bahwa kata Ibrani adalah 'awkh'. Hal ini biasanya berarti 'saudara' digunakan dalam arti luas hubungan literal dan kiasan, memiliki afinitas atau kemiripan. 'Awkh' juga diterjemahkan (dalam King James Version - Saya menggunakan Strong King James Version konkordansi) 'lain' seperti dalam 1 Chr 26:12, ('keluarga' di New International Version), sebagai 'seperti' dalam Yehezkiel: 18,10, dan sebagai 'lainnya' dalam Kejadian 13:11.

Brown leksikon Ibrani juga diperkuat definisi Strong. Ini menyatakan bahwa kata dapat diterjemahkan dalam berbagai cara: 1) sebagai saudara, yang berarti lahir dari ibu yang sama, 2) relatif tidak terbatas, sebuah kekerabatan dalam arti lebih luas, seperti dalam Lot menjadi 'saudara' dari Abraham dalam Kejadian 13: 8 ... Lot adalah keponakan Abram, bukan saudara harfiah, atau suku-suku Israel yang bersaudara, atau sebagai di Israel dan Edom saudara sedang, dan juga bagi Israel dan Yehuda.

Hal ini juga digunakan untuk menunjukkan persahabatan yang dekat seperti 2 Samuel 1:26 - hubungan antara Daud dan Yonatan, atau digunakan untuk sekutu - seperti dalam Amos 1:9.

Brown juga menyatakan bahwa itu digunakan sebagai tokoh kemiripan seperti dalam Ayub 30:29 ... Ayub bukan saudara literal untuk seekor serigala, Ayub adalah mengidentifikasi dengan ditinggalkan. Dan, digunakan untuk menunjukkan kerub saling berhadapan dalam Keluaran 25:20, dan sebagai 'melihat' dari buaya dalam Ayub 41:9!

Ayat lain yang saya temukan adalah dalam Amsal 18:09 "Orang yang kendur dalam karyanya adalah saudara bagi dia yang menghancurkan". Sekali lagi, gunakan metafora.

Semua di atas menunjukkan bahwa 'awkh istilah dapat digunakan dalam berbagai cara; bagian dari makna spesifik yang ditetapkan oleh konteks yang digunakan.


Jadi, menggali lebih dalam konteks tentang bagaimana "saudara" digunakan mulai dengan kitab Ulangan. Petunjuk pertama konteks "saudara" adalah dari tujuan kitab Ulangan itu sendiri. 'Salinan hukum' Nama Ulangan berarti; hukum untuk siapa? - Orang Israel, tidak ada orang lain. Buku ini diberikan khusus kepada orang Israel, itu adalah alamat perpisahan Musa kepada mereka. Sebagian besar dari itu adalah penelaahan hukum antara Allah dan bangsa Israel, dan membaca adalah untuk mempersiapkan mereka untuk masuk ke negeri yang dijanjikan.

Berikutnya, saya mengambil melihat bagaimana 'saudara' istilah (King James Version) digunakan di seluruh Ulangan. Saya menemukan bahwa itu digunakan sekitar 20 kali, setidaknya 14 kali itu berarti 'Israel sesama' - anggota dari 12 suku. Dua kali digunakan untuk ref. orang Edom, dan sekali untuk saudara Lewi, sekali untuk saudara literal (25:5), dan dua kali untuk ayat-ayat dalam pertanyaan: 18:15,18.

Oleh karena itu, mayoritas konteks kali digunakan untuk merujuk kepada 'Israel sesama'.



Jadi mari kita hati-hati memeriksa ayat-ayat dalam pertanyaan, dan lihat apakah kita dapat menemukan petunjuk untuk konteks yang dimaksud. Mari kita mulai dengan ayat 14. The New International Version menggunakan 'saudara' biasanya di tempat 'saudara' King James Version. Kata dalam () kurung adalah milikku. Dari Ul. 18:

14: "Bangsa-bangsa Anda (yaitu Israel) akan mengusir mendengarkan mereka yang berlatih sihir atau ramalan Tetapi bagi Anda (orang Israel), Tuhan Anda (orang Israel) Allah tidak mengizinkan kamu (Bani Israel) untuk melakukannya. .

15: Tuhan Allah akan membangkitkan bagi kamu (Bani Israel) seorang nabi seperti aku dari antara Anda sendiri (Bani Israel) "saudara". Anda (Bani Israel) harus mendengarkan dia.

16: Untuk ini adalah apa yang Anda (Bani Israel) meminta Tuhan Allahmu di Horeb pada hari perakitan saat Anda (orang Israel) berkata, "Mari kita (Bani Israel) tidak mendengar suara Tuhan kita Allah atau melihat api yang besar ini lagi, atau kami (Bani Israel) akan mati. "

17: Tuhan berkata kepada saya "Apa yang mereka (Bani Israel) katakan adalah baik.

18: Aku akan membangkitkan bagi mereka (Bani Israel) seorang nabi seperti kamu dari antara (Bani Israel) mereka saudara-saudara, aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka (Bani Israel) segala sesuatu yang Aku perintahkan kepadanya.

19: Jika seseorang (Bani Israel) tidak mendengarkan firman-Ku bahwa nabi berbicara dalam nama-Ku, Aku sendiri akan memanggil dia (orang Israel) ke rekening.



Ini sangat jelas di sini bahwa konteks untuk 'saudara' adalah dari antara sesama orang Israel. Bukan orang Edom, atau non-Israel, yang tidak diberi hukum, bukan bagian dari kelompok Musa sedang berbicara. Musa berarti bahwa nabi akan keluar dari 12 suku Israel.

Kita juga harus mencoba untuk menyeberang referensi ayat lain dalam Ulangan untuk melihat apakah kita bisa mendapatkan pemahaman tambahan konteksnya. Dalam Ulangan 2:4, 8, 'saudara' digunakan dalam hubungannya dengan Edom, yang pada dasarnya sepupu mereka. Musa jelas menggambarkan siapa saudara itu ... apa konteks mereka saudara-saudara yang telah (yaitu Edom yang keturunan Esau). Dengan memahami konteks di sini kita tidak akan membingungkan 'saudara', orang Edom dengan 'saudara' orang Lewi yang ditemukan di 18:07, atau 'saudara' orang Israel yang ditemukan di 01:16 atau 33:24. 'Saudara' orang Edom jelas tidak akan cocok dengan konteksnya untuk 18:07, 1:16, atau 33:24.



Dalam Ul 17:15 pernyataan yang sangat kuat diberikan tentang yang "saudara" berarti dalam ayat-ayat dalam bab 18:

"Pastikan untuk mengangkat atas kamu Raja Tuhanmu Allah memilih Dia harus." DARI ANTARA ANDA SENDIRI BROTHERS ". Jangan tempatkan orang asing atas kamu, orang yang bukan" BROTHER ISRAEL ".


Bandingkan dengan istilah-istilah ini 18:15 -

"Tuhan, Allahmu, akan dibangkitkan bagimu seorang nabi seperti aku DARI PADA BROTHERS ANDA SENDIRI Anda harus. Mendengarkan dia."


Jelas, ayat ini memiliki banyak kesamaan dengan 17:15. Musa tidak menambahkan 'saudara Israel', karena mereka mengerti apa yang dia bicarakan berdasarkan apa yang dikatakan hanya beberapa saat sebelumnya di Bab 17. Konteks adalah sama untuk keduanya. Nabi di masa depan harus menjadi Israel sesama.

Oleh karena itu, bobot bukti untuk memahami konteks - dan siapa sebenarnya "saudara" itu, menunjukkan dengan jelas bahwa nabi masa depan harus dari 12 suku. Yesus memenuhi persyaratan tersebut, Muhammad tidak.


-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

Kita harus teliti dalam pencarian kami untuk konteks bagaimana "saudara" digunakan. Mari kita kembali dan melihat apakah kita dapat menemukan konteks yang menyebut keturunan Ismael, atau keturunan anak-anak lain Abraham "saudara" untuk orang Israel.

Kejadian 25:1-4 daftar beberapa anak-anak Abraham. Catatan dalam ayat 5 bahwa Ishak adalah pewaris utama. Anak-anaknya terdaftar di sini adalah dari selir Keturah, mereka adalah: Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak, dan Shuah. Beberapa dari keturunan saudara adalah Asshurites, yang Letushites, dan Leummites.

Catatan [dalam ayat 25:5,6 bahwa Abraham meninggalkan semua yang dimiliki untuk Ishak, tapi sementara ia masih hidup, ia memberikan hadiah kepada anak-anak selir, dan menyuruh mereka pergi dari anaknya Ishak, ke tanah timur .]


Mari kita meneliti anak, dan keturunan mereka, dan melihat apakah ada referensi untuk mereka yang "saudara" kepada orang Israel.

Zimran - hanya disebutkan dalam Kejadian 25:2 dan 1 Taw 1:32
Jokshan - Dia hanya disebutkan dalam Kejadian 25:2 dan 1 Taw 1:32, tetapi keturunannya dinamai - Syeba dan Dedan.
Medan - hanya disebutkan dalam Kejadian 25:2 dan 1 Taw 1:32
Midian - keturunan Nya disebutkan berkaitan dengan Israel. Mereka akan dibahas dalam beberapa paragraf.
Ishbak - hanya disebutkan dalam Kejadian 25:2 dan 1 Taw 1:32
Shuah - hanya disebutkan dalam Kejadian 25:2.


Mari kita lihat apakah Dedan Seba atau disebut "saudara" untuk orang Israel.

Dedan - disebutkan beberapa kali, sering dengan Sheba. Di tempat tidak ada yang Dedan atau keturunannya disebut "saudara-saudara" kepada orang Israel.

Sheba - sama seperti dengan Dedan. Ketika keturunan Sheba disebutkan, mereka tidak pernah disebut sebagai "Kin" atau "saudara" dengan cara apapun. Ref. kisah Ratu Sheba mengunjungi Salomo. Catatan komentarnya kepada Salomo dalam 1 Taw 09:08. Dia mengakui bagaimana Tuhan telah memberkati Salomo dan memilih Israel. Dalam Yesaya 60:6, Syeba, Midian, dan Efa disebutkan sebagai kelompok masyarakat yang berbeda selain dari Israel.


Sekarang, anak-anak Dedan disebutkan dalam 25:3. "Asshurim, Letushim, dan Leummim. Apakah ini orang yang pernah disebut sebagai" saudara-saudara "? Tidak, bahkan tidak disebutkan di luar 25:3.


Sejauh ini, tidak satu referensi untuk anak-anak lain dari Abraham, atau keturunan mereka menjadi 'saudara' untuk orang Israel.


-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

Mari kita periksa Midian

Orang Midian yang disebutkan dalam bab, Bilangan 25 31, 10, 22. Tidak sekali mereka disebut "saudara", atau apapun berkaitan erat dengan itu. Jika ada, mereka adalah musuh mematikan bagi Israel. Lihat Bil. 25:16, 17. Orang-orang ini adalah keturunan Abraham, namun Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menghancurkan mereka. Karena Ismail adalah saudara Midian itu, bukan mengikuti bahwa keturunan Ismael tidak akan dianggap "saudara" di jalan orang-orang Midian itu tidak dianggap "saudara-saudara"?


Bagaimana dengan anak-anak Midian, dan setiap ref spesifik. ke salah satu keturunan khusus mereka sebagai "saudara" untuk orang Israel?

Pergi seluruh Perjanjian Lama, saya menemukan bahwa Efa, Efer, Henokh, Abida, Eldaa tidak pernah disebutkan sebagai "saudara" kepada orang Israel.


-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

Akhirnya, kami datang untuk Ismael dan keturunannya, dan untuk ukuran yang baik, kami akan melemparkan dalam "Hagarites".


anak Ismail disebutkan dalam Kejadian 25:13-18. Jangan mereka atau keturunan mereka disebut sebagai "saudara" untuk orang Israel.

Orang Ismael yang disebutkan dalam Kejadian 37. Tidak sekali mereka disebut sebagai saudara-saudara dari bani Yakub. Mereka tidak dianggap saudara-saudara.

Para Hagarites disebutkan dalam Mazmur 83:6, bersama dengan orang Ismael. Mereka digambarkan sebagai musuh Allah. Demikian juga mereka yang disebutkan dalam 1 Taw 05:10. Sekali lagi, mereka adalah musuh-musuh umat Allah - orang Israel. Mereka tidak pernah disebutkan sebagai "saudara" untuk orang Israel.


Ada dua referensi menarik untuk Ismael dan anak-anaknya. Salah satunya adalah ditemukan dalam Kejadian 16:12. Yang lainnya adalah dalam Kejadian 25:18. 25:18 mengatakan:

"Keturunan-Nya menetap di daerah dari Hawila sampai ke Syur, dekat perbatasan Mesir, saat Anda pergi ke arah Asyur dan mereka hidup dalam permusuhan terhadap semua saudara mereka.." Berikut adalah implikasi hanya itu anak-anak Ismail disebut "saudara" untuk kemungkinan orang Israel. Tetapi jika ayat ini diambil dalam konteks dengan Kejadian 16:12 itu menunjukkan bahwa "saudara" adalah kerabat langsung. Jadi, 25:18 terlihat seperti anak Ismail adalah memusuhi satu sama lain.

Konteks dari bagian ini, yang diambil dengan referensi tentang Midian Ismael, Hagarites,, dll menunjukkan bahwa orang-orang ini tidak dianggap "saudara-saudara" kepada orang Israel. Oleh karena itu dengan menilai dari referensi itu tidak akan benar untuk mempertimbangkan keturunan Ismael menjadi "saudara" dari Israel. Tidak ada dukungan untuk pernyataan Muslim bahwa keturunan Ismael dianggap "saudara" kepada orang Israel. Dalam beberapa kasus, keturunan ini dianggap musuh-musuh Israel dan Allah.


-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

Orang-orang non-Israel hanya untuk disebut saudara-saudara, bahwa aku sadar, adalah Edom. Esau itu kakak Yakub. Yakub adalah ayah dari Israel. Yang tampaknya jauh ke belakang sebagai "saudara" istilah pergi. Dan, Esau adalah keturunan Issac, bukan Ismail. Karena janji kepada keturunan bernama melalui Ishak, dapat dimengerti untuk keturunan Esau untuk menjadi dianggap "saudara" kepada orang Israel.

Baca Bilangan 20:14-21. Ini rincian konflik antara negara-negara yang 'saudara' dua Esau dan Yakub.


-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

Beberapa Muslim keberatan Muhammad diperintah keluar sebagai nabi, dan menegaskan sebagai berikut:

"Yesus tidak pernah mengaku nabi Musa diramalkan".

Yesus tidak pernah berkata langsung "Aku adalah nabi Ulangan 18:18". Tetapi Ia berkata bahwa Ia adalah seorang nabi, dan mungkin berarti bahwa Dia adalah nabi itu. Bagian lain dari N.T. menyatakan-Nya untuk menjadi nabi itu. Mari kita mulai dengan implikasi Kristus kemudian melanjutkan:

1)-Lukas 7:39 - orang Farisi berkata kepada dirinya sendiri, 'jika orang ini adalah nabi ... Yesus tahu pikiran dan ditangani mereka, membuktikan kepada orang Farisi bahwa ia adalah seorang nabi.

2)-Yohanes 5:46 - Yesus berkata "Jika anda percaya Musa, Anda akan percaya padaku, karena ia (Musa) menulis tentang aku." Musa tidak menulis tentang Yesus, Yesus adalah nabi Ulangan 18:18. Yesus diklaim sebagai nabi Musa diramalkan.

3)-Di berbagai tempat, pada berbagai waktu, berbagai orang menyebut Yesus 'nabi' dari Ulangan 18:18, namun Yesus tidak pernah mengoreksi mereka, memarahi mereka, atau memberitahu mereka sebaliknya. Dia selalu menerima laporan keuangan tersebut tertentu. Ketika orang-orang Farisi memanggilnya dinyatakan, Dia menetapkan mereka lurus. Matt. 21:11, Yohanes 1:45, 6:14, 7:40, Lukas 7:16, 24:19, dll

4)-Yesus menyebut diri seorang nabi - Yohanes 4:44

5)-Setelah kenaikan-Nya murid-murid-Nya dengan tegas mengatakan Dia adalah bahwa nabi: Kisah Para Rasul 3:22, 7:37.




-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

KESIMPULAN PADA "DARI ANTARA saudara-saudaramu"

Semua ini menunjukkan bahwa Muhammad tidak bisa menjadi Nabi Musa diramalkan. Hanya dapat diterima, logis konteks kata-kata Musa adalah bahwa "nabi" harus seorang Israel. Tidak ada non-Israel dapat memenuhi persyaratan. Muhammad bukan orang Israel dan dengan demikian ia tidak bisa memenuhi kondisi yang ditetapkan Musa. Yesus adalah nabi Musa diramalkan.



-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

"SEPERTI KEPADA ME"

Hal lain yang sering diangkat oleh umat Islam adalah bahwa Musa mengatakan bahwa nabi masa depan akan "seperti kepada saya". Muslim maka daftar kesamaan antara Musa dan Muhammad, dan dis-kesamaan antara Musa dan Yesus sebagai bukti bahwa Muhammad adalah nabi diramalkan.

Ada dapat ditemukan persamaan dan perbedaan antara semua orang. Apa yang perlu diidentifikasi adalah atribut penting bahwa nabi masa depan harus miliki untuk menjadi "seperti Musa".



Berikut adalah Ul tersebut. 18 bagian lagi dari NRSV:

"Tuhan akan membangkitkan bagi Anda seorang nabi seperti aku dari antara orang-orang Anda sendiri, Anda harus memperhatikan seperti nabi a Ini adalah apa yang Anda minta dari Tuhan, Allahmu, di Horeb pada hari majelis ketika kamu berkata:." Jika saya mendengar suara Tuhan Allahku lagi, atau pernah lagi melihat api yang besar ini, saya akan mati "Lalu Tuhan menjawab kepada saya:". Mereka benar dalam apa yang mereka katakan. Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi seperti kamu dari antara orang-orang mereka sendiri; Aku akan menaruh firman saya dalam mulut nabi, yang akan berbicara kepada mereka segala sesuatu yang saya perintah ".


Jadi, persyaratan pertama adalah
(1) ini nabi masa depan untuk berbicara kata-kata yang Tuhan meletakkan di mulutnya.

Persyaratan Tambahan implisit untuk membuat ini nabi "seperti Musa kepada" dapat ditemukan dalam ayat-ayat terakhir dalam Ulangan 34,10-12:

"Dan tidak ada seorang nabi muncul sejak di Israel seperti Musa, (2) siapa Tuhan tahu tatap muka, tidak ada seperti dia untuk semua (3) tanda-tanda dan keajaiban yang Tuhan mengutus dia untuk melakukan di tanah Mesir, kepada Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya, dan untuk semua kekuatan kuasa dan semua perbuatan besar dan mengerikan yang dilakukan Musa di depan mata seluruh Israel. "


Tiga persyaratan saya temukan adalah:
1) ini nabi masa depan untuk berbicara kata-kata yang Tuhan meletakkan di mulutnya.
2) ini nabi masa depan akan berbicara dengan Tuhan muka dengan muka
3) ini nabi masa depan akan melakukan mujizat, tanda, dan keajaiban.




Bagaimana Yesus dan Muhammad dibandingkan dengan persyaratan ini?

# 1 nabi masa depan untuk berbicara kata-kata yang Tuhan meletakkan di mulutnya.

YESUS
Yesus berkata bahwa Ia berbicara firman Allah, dia mendengar langsung dari Allah.

Yohanes 7:16, 17 - "mengajar saya bukan milikku tapi hatinya, yang mengutus Aku Siapapun yang memutuskan untuk melakukan kehendak Allah akan tahu apakah ajaran itu dari Allah atau apakah saya sedang berbicara sendiri.."

John 8:28 - "Jadi Yesus berkata," Ketika Anda telah mengangkat Anak Manusia, maka Anda akan menyadari bahwa Akulah Dia, dan bahwa aku berbuat apa-apa sendiri, tapi saya berbicara hal-hal sebagai Bapa memerintahkan saya. "


MUHAMMAD
Muhammad mendengar Al-Quran dari semangat yang dia yakini sebagai Gabriel. Muhammad mengulangi kata-kata bahwa semangat ini berbicara.

Quran, bab 53:2-5 - "kawan Anda tidak berbuat salah, juga tidak dia ditipu, juga tidak berbicara tentang keinginan sendiri Ini adalah inspirasi ini terinspirasi, yang satu (Jibril) dari kekuatan perkasa telah mengajarkan kepadanya. . "



Muhammad gagal persyaratan karena ia tidak mendengar dari Allah secara langsung. Bahkan, Alkitab berisi peringatan tentang malaikat pesan ajaran palsu:

2 Kor. 11:14 - "Dan tidak mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang."

Gal. 01:08 - "Tetapi bahkan jika kami atau seorang malaikat dari surga harus mengabarkan suatu injil yang lain dari yang kami beritakan kepadamu, biarlah ia dihukum kekal!"




# 2 nabi masa depan akan berbicara dengan Tuhan muka dengan muka

YESUS
Yesus dengan Allah sebelum terungkap di bumi. Sementara ia berada di bumi, ia berbicara dengan Tuhan muka dengan muka.

Yohanes 1:18 - "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah Ini adalah satu-satunya Anak Allah yang dekat dengan hati Bapa, yang telah membuat dia dikenal.."

Yohanes 17:05 - "Jadi sekarang, Bapa, muliakanlah aku di hadapan Anda sendiri dengan kemuliaan yang saya miliki di hadapan Anda sebelum dunia ada."

Matius 17:5 - "Sementara Yesus masih berbicara, tiba-tiba awan yang terang menaungi mereka, dan dari awan sebuah suara berkata," Inilah Anak-Ku, Sang Kekasih, dengan dia Aku berkenan; mendengarkan dia "!


MUHAMMAD
Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, Muhammad tidak pernah berbicara dengan Allah secara langsung. Seluruh Quran diberikan kepadanya melalui media - roh. Apakah roh dari Allah? Jika tidak, maka kita dapat menyimpulkan bahwa itu adalah roh jahat yang menipu Muhammad.



Saya akan perhatikan bahwa setelah Musa berbicara dengan Tuhan muka dengan muka, wajahnya bersinar dengan kemuliaan Allah. Yesus berubah ketika ia berbicara dengan Tuhan muka dengan muka. (Keluaran 34:29, Matius 17:2). Muhammad tidak pernah berubah, ia tidak pernah memancarkan kemuliaan Allah.




3) nabi masa depan akan melakukan mujizat, tanda, dan keajaiban.

YESUS
Yesus melakukan banyak mukjizat. Baca Lukas bab 5, 7, dan 8 untuk menemukan beberapa dari mereka.


MUHAMMAD
Quran menunjukkan bahwa Muhammad tidak melakukan keajaiban. Bahkan orang-orang yang tidak percaya dia menunjukkan itu bahwa Muhammad tidak memiliki mukjizat.

Bab Quran, 6:57, 58 - "Katakanlah:" Bagi saya, saya (bekerja) pada tanda yang jelas dari Tuhanku, tapi kau menolak Dia. Apa yang Anda akan melihat bergegas (mukjizat) tidak dalam kekuasaan saya. Perintah (untuk melakukan mukjizat) terletak dengan tidak ada oleh Allah: Dia menyatakan Kebenaran, dan Dia adalah yang terbaik dari hakim. Katakanlah: jika apa yang Anda akan melihat bergegas (mukjizat) yang berkuasa saya, masalah ini akan diselesaikan sekaligus antara kau dan aku ...

Quran, bab 28:48 - "... Mereka (orang-orang yang tidak percaya pada Muhammad) berkata," Mengapa tidak mukjizat dikirim kepadanya seperti yang dikirim ke Musa "?


Harus dicatat bahwa Hadis mencatat beberapa mukjizat fantastis, tetapi ini murni mitos, karena bertentangan dengan pernyataan Quran tentang Muhammad tidak dapat melakukan keajaiban. Beberapa dari mereka "mukjizat" Hadis adalah keajaiban peniru sederhana yang diambil dari cerita Alkitab.



A PERBANDINGAN AKHIR / KRITERIA:

Salah satu yang sangat kesamaan penting antara Musa dan Yesus adalah bahwa mereka masing-masing dimediasi perjanjian. Musa adalah mediator dari Perjanjian Lama (Perjanjian); Kristus dari Perjanjian Baru, atau Perjanjian. (Keluaran 19 dan 20, Ibrani 12:24). Muhammad tidak membawa perjanjian. Muhammad Islam hanyalah sebuah sintesis dari Yahudi, Kristen, dan tema-tema Pagan agama dicampur dengan ide-ide Muhammad sendiri.



-------------------------------------------------- -------------------------------------------------- ----------------

KESIMPULAN PADA "SEPERTI KEPADA ME".

Yesus memenuhi persyaratan untuk menjadi "seperti Musa". Muhammad tidak. Yesus memenuhi persyaratan, Muhammad gagal persyaratan. Yesus mengucapkan kata-kata langsung Tuhan, Muhammad tidak berbicara langsung kata-kata Allah, ia mengucapkan kata-kata semangat itu. Yesus berbicara dengan Tuhan muka dengan muka, Muhammad tidak berbicara dengan Tuhan muka dengan muka. Yesus melakukan banyak mujizat, Muhammad tidak melakukan keajaiban.


Yesus adalah nabi Musa meramalkan, Muhammad tidak dapat diramalkan nabi Musa.

Kamis, 13 Januari 2011

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/06/14/bersatu-dan-berpisah-karena-allah-subhanahu-wa-taala/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/06/14/bersatu-dan-berpisah-karena-allah-subhanahu-wa-taala/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/26/hukum-anak-angkat-dalam-islam/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/26/hukum-anak-angkat-dalam-islam/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/08/01/berita-tentang-datangnya-hari-kiamat/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/08/01/berita-tentang-datangnya-hari-kiamat/

http://qurandansunnah.wordpress.com/semua-artikel-islam/

http://qurandansunnah.wordpress.com/semua-artikel-islam/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/19/tokoh-penyesat-ummat/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/03/19/tokoh-penyesat-ummat/

Mengetahui Perbedaan Antara JIN, SETAN dan IBLIS Made In Muhammad

Mengetahui Perbedaan Antara JIN, SETAN dan IBLIS

Tema Jin, Setan, dan Iblis masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yang jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat. Sehingga, jika masih ada dari kalangan muslim yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika diragukan keimanannya.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan risalah yang umum dan menyeluruh. Tidak hanya untuk kalangan Arab saja namun juga untuk selain Arab. Tidak khusus bagi kaumnya saja, namun bagi umat seluruhnya. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutusnya kepada segenap Ats-Tsaqalain: jin dan manusia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيْعًا

“Katakanlah: `Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.” (Al-A’raf: 158)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً

“Adalah para nabi itu diutus kepada kaumnya sedang aku diutus kepada seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِيْنَ. قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوْسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيْقٍ مُسْتَقِيْمٍ. يَا قَوْمَنَا أَجِيْبُوا دَاعِيَ اللهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيْمٍ. وَمَنْ لاَ يُجِبْ دَاعِيَ اللهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي اْلأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُوْنِهِ أَوْلِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُبِيْنٍ

“Dan ingatlah ketika Kami hadapkan sekumpulan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur`an. Maka ketika mereka menghadiri pembacaannya lalu mereka berkata: `Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)’. Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: `Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur`an) yang telah diturunkan setelah Musa, yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Wahai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan lepas dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata’.” (Al-Ahqaf: 29-32)

Jin Diciptakan Sebelum Manusia

Tak ada satupun dari golongan kaum muslimin yang mengingkari keberadaan jin. Demikian pula mayoritas kaum kuffar meyakini keberadaannya. Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui eksistensinya sebagaimana pengakuan kaum muslimin, meski ada sebagian kecil dari mereka yang mengingkarinya. Sebagaimana ada pula di antara kaum muslimin yang mengingkarinya yakni dari kalangan orang bodoh dan sebagian Mu’tazilah.

Jelasnya, keberadaan jin merupakan hal yang tak dapat disangkal lagi mengingat pemberitaan dari para nabi sudah sangat mutawatir dan diketahui orang banyak. Secara pasti, kaum jin adalah makhluk hidup, berakal dan mereka melakukan segala sesuatu dengan kehendak. Bahkan mereka dibebani perintah dan larangan, hanya saja mereka tidak memiliki sifat dan tabiat seperti yang ada pada manusia atau selainnya. (Idhahu Ad-Dilalah fi ’Umumi Ar-Risalah hal. 1, lihat Majmu’ul Fatawa, 19/9)

Anehnya orang-orang filsafat masih mengingkari keberadaan jin. Dan dalam hal inipun Muhammad Rasyid Ridha telah keliru. Dia mengatakan: “Sesungguhnya jin itu hanyalah ungkapan/ gambaran tentang bakteri-bakteri. Karena ia tidak dapat dilihat kecuali dengan perantara mikroskop.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah minal Jin oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu)

Jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia sebagaimana dikabarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُوْنٍ. وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 26-27)

Karena jin lebih dulu ada, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mendahulukan penyebutannya daripada manusia ketika menjelaskan bahwa mereka diperintah untuk beribadah seperti halnya manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)

Jin, Setan, dan Iblis

Kalimat jin, setan, ataupun juga Iblis seringkali disebutkan dalam Al-Qur`an, bahkan mayoritas kita pun sudah tidak asing lagi mendengarnya. Sehingga eksistensinya sebagai makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi diragukan, berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tinggal persoalannya, apakah jin, setan, dan Iblis itu tiga makhluk yang berbeda dengan penciptaan yang berbeda, ataukah mereka itu bermula dari satu asal atau termasuk golongan para malaikat?

Yang pasti, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menerangkan asal-muasal penciptaan jin dengan firman-Nya:

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 27)

Juga firman-Nya:

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (Ar-Rahman: 15)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَتِ الْجَانُّ مِنْ مَّارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

“Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian.” (HR. Muslim no. 2996 dari ’Aisyah radhiallahu ‘anha)

Adapun Iblis, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentangnya:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin…” (Al-Kahfi: 50)

Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Iblis mengkhianati asal penciptaannya, karena dia sesungguhnya diciptakan dari nyala api, sedangkan asal penciptaan malaikat adalah dari cahaya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan di sini bahwa Iblis berasal dari kalangan jin, dalam arti dia diciptakan dari api. Al-Hasan Al-Bashri berkata: ‘Iblis tidak termasuk malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.” (Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94)

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak para jin).” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793)

Sedangkan setan, mereka adalah kalangan jin yang durhaka. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, beliau menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan diciptakan untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya. Adapun yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Siapakah Iblis?

Terjadi perbedaan pendapat dalam hal asal-usul iblis, apakah berasal dari malaikat atau dari jin.

Pendapat pertama menyatakan bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adalah pendapat Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu. Beliau menyatakan: “Iblis tidak pernah menjadi golongan malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam adalah asal-usul manusia.” (Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya)

Pendapat ini pula yang tampaknya dikuatkan oleh Ibnu Katsir, Al-Jashshash dalam kitabnya Ahkamul Qur‘an (3/215), dan Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwa`ul Bayan (4/120). Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau sebutkan dalam kitab tersebut. Secara ringkas, dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Kema’shuman malaikat dari perbuatan kufur yang dilakukan iblis, sebagaimana firman Allah:

لاَ يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“…yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

لاَ يَسْبِقُوْنَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُوْنَ

“Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan, dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya`: 27)

2. Dzahir surat Al-Kahfi ayat 50

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya.”

Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa iblis dari jin, dan jin bukanlah malaikat. Ulama yang memegang pendapat ini menyatakan: “Ini adalah nash Al-Qur`an yang tegas dalam masalah yang diperselisihkan ini.” Beliau juga menyatakan: “Dan hujjah yang paling kuat dalam masalah ini adalah hujjah mereka yang berpendapat bahwa iblis bukan dari malaikat.”

Adapun pendapat kedua yang menyatakan bahwa iblis dari malaikat, menurut Al-Qurthubi, adalah pendapat jumhur ulama termasuk Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma. Alasannya adalah firman Allah:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)

Juga ada alasan-alasan lain berupa beberapa riwayat Israiliyat.

Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama, insya Allah, karena kuatnya dalil mereka dari ayat-ayat yang jelas.

Adapun alasan pendapat kedua (yakni surat Al-Baqarah ayat 34), sebenarnya ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa iblis dari malaikat. Karena susunan kalimat tersebut adalah susunan istitsna` munqathi’ (yaitu yang dikecualikan tidaklah termasuk jenis yang disebutkan).

Adapun cerita-cerita asal-usul iblis, itu adalah cerita Israiliyat. Ibnu Katsir menyatakan: “Dan dalam masalah ini (asal-usul iblis), banyak yang diriwayatkan dari ulama salaf. Namun mayoritasnya adalah Israiliyat (cerita-cerita dari Bani Israil) yang (sesungguhnya) dinukilkan untuk dikaji –wallahu a’lam–, Allah lebih tahu tentang keadaan mayoritas cerita itu. Dan di antaranya ada yang dipastikan dusta, karena menyelisihi kebenaran yang ada di tangan kita. Dan apa yang ada di dalam Al-Qur`an sudah memadai dari yang selainnya dari berita-berita itu.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/94)

Asy-Syinqithi menyatakan: “Apa yang disebutkan para ahli tafsir dari sekelompok ulama salaf, seperti Ibnu ‘Abbas dan selainnya, bahwa dahulu iblis termasuk pembesar malaikat, penjaga surga, mengurusi urusan dunia, dan namanya adalah ‘Azazil, ini semua adalah cerita Israiliyat yang tidak bisa dijadikan landasan.” (Adhwa`ul Bayan, 4/120-121)

Siapakah Setan?

Setan atau Syaithan (شَيْطَانٌ) dalam bahasa Arab diambil dari kata (شَطَنَ) yang berarti jauh. Ada pula yang mengatakan bahwa itu dari kata (شَاطَ) yang berarti terbakar atau batal. Pendapat yang pertama lebih kuat menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir, sehingga kata Syaithan artinya yang jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala (Al-Misbahul Munir, hal. 313).

Ibnu Jarir menyatakan, syaithan dalam bahasa Arab adalah setiap yang durhaka dari jin, manusia atau hewan, atau dari segala sesuatu.

Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)

(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin. Dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan. (Tafsir Ibnu Jarir, 1/49)

Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith (hal. 1071).

Yang mendukung pendapat ini adalah surat Al-An’am ayat 112:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)

Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.”

Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172)

Yang mendukung pendapat ini juga hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat Muslim:

الْكَلْبُ اْلأَسْوَدُ شَيْطَانٌ

“Anjing hitam adalah setan.”

Ibnu Katsir menyatakan: “Maknanya –wallahu a’lam– yaitu setan dari jenis anjing.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)

Ini adalah pendapat Qatadah, Mujahid dan yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Asy-Syaukani dan Asy-Syinqithi.

Dalam masalah ini ada tafsir lain terhadap ayat itu, tapi itu adalah pendapat yang lemah. (ed)

Ketika membicarakan tentang setan dan tekadnya dalam menyesatkan manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ. قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ. قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ. ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ

“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan’, Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 14-17)

Setan adalah turunan Iblis, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)

Turunan-turunan Iblis yang dimaksud dalam ayat ini adalah setan-setan. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 453)

Penggambaran Tentang Jin

Al-jinnu berasal dari kata janna syai`un yajunnuhu yang bermakna satarahu (menutupi sesuatu). Maka segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi. Jadi, jin itu disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi.

Jin memiliki roh dan jasad. Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan: “Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa masuk dari tempat manapun. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau mengatakan: ‘Sesungguhnya setan tidak dapat membuka yang tertutup’. Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala atasnya. Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, maka setan mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan menginap’. Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, maka setan berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dapat berupa ular dan kalajengking, juga dalam wujud unta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai dan juga burung. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas. (Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23)

Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin yang shalih bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yang kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

ابْغِنِي أَحْجَارًا أَسْتَنْفِضْ بِهَا وَلاَ تَأْتِنِي بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ. فَأَتَيْتُهُ بِأَحْجَارٍ أَحْمَلُهَا فِي طَرَفِ ثَوْبِي حَتَّى وَضَعْتُهَا إِلَى جَنْبِهِ ثُمَّ انْصَرَفْتُ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مَشَيْتُ فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْعَظْمِ وَالرَّوْثَةِ؟ قَالَ: هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ وَإِنَّهُ أَتَانِي وَفْدُ جِنِّ نَصِيْبِيْنَ وَنِعْمَ الْجِنُّ فَسَأَلُوْنِي الزَّادَ فَدَعَوْتُ اللهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا

“Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”

Aku bertanya: “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”

Beliau menjawab: “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.” (HR. Al-Bukhari no. 3860 dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dalam riwayat Muslim disebutkan: “Semua tulang yang disebutkan nama Allah padanya”, ed)

Gambaran Tentang Iblis dan Setan

Iblis adalah wazan dari fi’il, diambil dari asal kata al-iblaas yang bermakna at-tai`as (putus asa) dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Mereka adalah musuh nomer wahid bagi manusia, musuh bagi Adam dan keturunannya. Dengan kesombongan dan analoginya yang rusak serta kedustaannya, mereka berani menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala saat mereka enggan untuk sujud kepada Adam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)

Malah dengan analoginya yang menyesatkan, Iblis menjawab:

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِيْنٍ

“Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Al-A’raf: 12)

Analogi atau qiyas Iblis ini adalah qiyas yang paling rusak. Qiyas ini adalah qiyas batil karena bertentangan dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menyuruhnya untuk sujud. Sedangkan qiyas jika berlawanan dengan nash, maka ia menjadi batil karena maksud dari qiyas itu adalah menetapkan hukum yang tidak ada padanya nash, mendekatkan sejumlah perkara kepada yang ada nashnya, sehingga keberadaannya menjadi pengikut bagi nash.

Bila qiyas itu berlawanan dengan nash dan tetap digunakan/ diakui, maka konsekuensinya akan menggugurkan nash. Dan inilah qiyas yang paling jelek!

Sumpah mereka untuk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar (bapak manusia) Adam dan vonis sesat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita dengan firman-Nya:

يَابَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِيْنَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27)

Karena setan sebagai musuh kita, maka kita diperintahkan untuk menjadi musuh setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيْرِ

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/06/14/bersatu-dan-berpisah-karena-allah-subhanahu-wa-taala/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/06/14/bersatu-dan-berpisah-karena-allah-subhanahu-wa-taala/

Sabtu, 01 Januari 2011

KUMPULAN HADIST "PERBUATAN PERBUATAN MUHAMMAD YANG ANEH"

Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. suka memulai dengan yang kanan saat bersuci, menyisir rambut dan memakai sandal

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. pernah bersabda: Apabila salah seorang di antara engkau bangun tidur, janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana air sebelum membasuhnya tiga kali, karena ia tidak tahu dimanakah tangannya menginap

Hadis riwayat Aisyah ra.:
Dari Alqamah bahwa seseorang datang kepada Aisyah, kemudian Aisyah berkata: Seandainya engkau melihat mani, maka engkau cukup mencuci tempatnya saja, kalau engkau tidak melihatnya, engkau siram air di sekitarnya. Aku pernah mengerik mani pada pakaian Rasulullah saw. dengan sekali kerik, kemudian beliau memakainya untuk salat

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw., jika keluar untuk salat hari raya, beliau minta dibawakan tombak pendek yang kemudian beliau letakkan di depannya. Lalu beliau salat menghadap tombak itu dan para sahabat berada di belakang beliau. Beliau melakukannya saat sedang dalam perjalanan. (Karena itulah kemudian banyak para pemimpin menggunakan tongkat)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kamu sekalian mendengar suara kokok ayam jantan, maka mohonlah karunia Allah karena sesungguhnya binatang tersebut telah melihat malaikat dan jika kamu sekalian mendengar suara ringkikan keledai, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan, karena binatang tersebut telah melihat setan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Menguap itu termasuk dari (gangguan) setan, maka jika seorang dari kamu menguap, hendaklah ia menahan semampunya


Hadis riwayat Abu Zar ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Jibril as. mendatangiku dengan membawa kabar gembira bahwa barang siapa di antara umatmu meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk surga. Aku (Abu Dzar) bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri? Nabi menjawab: Meskipun ia berzina dan mencuri


Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila salah seorang di antara engkau bangun tidur, hendaklah mengeluarkan air dari hidungnya (istintsar) tiga kali, karena setan itu menginap di batang hidungnya

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Fitrah itu ada lima, atau ada lima perkara yang termasuk fitrah; berkhitan; mencukur rambut kemaluan; memotong kuku; mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis

Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. bahwa ia berkata:
Banyak orang berkata: Apabila engkau duduk buang hajatmu, janganlah menghadap kiblat atau Baitulmakdis. Abdullah berk...ata: Aku pernah naik ke loteng rumah, aku melihat Rasulullah saw. duduk berjongkok buang hajat di atas dua buah batu dengan menghadap ke Baitulmakdis

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Apabila salah seorang di antara kami sedang haid, Rasulullah saw. memerintahkan untuk memakai izaar (kain bawahan menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah), kemudian beliau... menggaulinya (tanpa senggama)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah berbaring di pangkuanku sambil membaca Alquran, sementara aku sedang haid

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Muhammad saw. pernah bersabda: Apakah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, tidak takut kepalanya diganti oleh Allah dengan kepala keledai

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. salat sunat ke arah untanya menghadap

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Menguap itu termasuk dari (gangguan) setan, maka jika seorang dari kamu menguap, hendaklah ia menahan semampunya

PERBANDINGAN AJARAN YESUS DAN MUHAMMAD

PERBANDINGAN AJARAN YESUS DAN MUHAMMAD


PERNIKAHAN :
==========

YESUS:
Berzinah adalah dosa, walaupun hanya dilakukan dalam hati (Matius 5:28)

PAULUS:
Setiap orang haruslah setia pada pasangannya (Roma 1:27; 1 Timotius 3:2,12;

MUHAMMAD:
Tidak apa-apa tidak setia pada istri pertama, kawinlah sebanyak 2, 3 atau 4, atau setubuhi budak-budakmu.

QS 23:5-6
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

QS 4:3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

PERCERAIAN :
==========

YESUS:
Orang yang sudah disatukan di hadapan TUHAN, tidak boleh diceraikan manusia. Perkawinan adalah suci, tidak boleh dibuat main-main.(Matius 5:32; Matius 19:6; Lukas 16:18)

Bandingkan juga dengan PERKATAAN YHVH dalam perjanjian lama:

Maleakhi 2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman YHVH, Elohim Israel—juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman YHVH semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

PAULUS:
(1 Korintus 7:27) : Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian.

1 Korintus 7:11 : Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

MUHAMMAD:
Seorang pria boleh gonta-ganti istri (atau menceraikan istri dengan seenaknya bila bosan)

QS 4:20
Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata ?

TENTANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA :
====================================

YESUS:
Umat Tuhan haruslah saling mengasihi (Yoh 13:34)

PAULUS:

Efesus 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Efesus 5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Kolose 3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

MUHAMMAD:

Pukullah istrimu!

QS 4:34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Kurunglah mereka seumur hidup!

QS 4:15
Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya

Wanita adalah sekedar obyek kenikmatan, bukan patner yang sederajat.

QS 2:223
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.


TABIAT YESUS vs TABIAT MUHAMMAD
===============================

Selanjutnya, ini adalah PERBEDAAN SIKAP & PERILAKU antara tokoh Yesus dengan Muhammad:

YESUS:
Memberi doa keselamatan bagi kita (Yohanes 17)

MUHAMMAD:
Meminta doa keselamatan untuk dirinya.

QS 33:56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

YESUS:
Mengusir setan yang merasuki tubuh manusia.

MUHAMMAD:
Malah dirinya yang dirasuki setan dan gampang terkena jampi-jampi

Sirat Rasul Allah, oleh ibn Ishaq, cetakan tahun 2001, hal. 165 sampai 166
Ketika Muhammad sangat kecewa dengan kegagalan misinya merekrut banyak pengikut di Mekah, dia mencoba berdamai dengan kaum Quraish Pagan. Dia memuji ketiga anak perempuan Allah dan ingin mendapat anugrah dari mereka. Akan tetapi Muhammad dengan cepat menyadari kesalahannya dan jujur mengatakan bahwa dia kadangkala mendapat inspirasi dari Setan.

Sahih Al-Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 400
Diriwayatkan Aisha:
Pernah sang nabi tersihir hingga dia mulai merasa telah melakukan hal2 yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Sahih Al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 490
Diriwayatkan Aisha:
Sihir bekerja pada diri sang nabi hingga dia berkhayal telah melakukan hal yang sebenarnya tidak dia lakukan. Satu hari dia menyebut (Allah) utk waktu lama lalu berkata,“Kurasa Allah telah mengilhamiku bagaimana caranya menyembuhkan diriku sendiri. Dua orang datang padaku (dalam mimpi) dan duduk, satu dikepalaku dan satu lagi dikakiku. Satu dari mereka bertanya pada yang lain,“Apa penyakit orang ini?” yang lain menjawab,“Dia telah tersihir” Yang pertama bertanya,“Siapa yang menyihir?” Yang lain menjawab,“Lubaid bin Al-A’sam.” Yang pertama bertanya,“Bahan2 apa yang dia pakai?” Yang lain menjawab,“Sebuah sisir, rambut pada sisir itu, dan kulit luar dari tepung sari pohon kurma jantan.” Yang pertama bertanya,“dimana?” Yang lain menjawab,“Di sumur Dharwan.”” Jadi, nabi keluar kearah sumur dan kembali lalu berkata pada aku sekembalinya,“Kurmanya (dari pohon kurma dekat sumur) mirip kepala iblis.” Aku bertanya,“Apa kau cabut benda2 yang dipakai sihir itu?” Katanya,“Tidak, karena aku telah disembuhkan Allah dan aku takut tindakan ini akan menyebabkan tersebarnya kejahatan diantara orang2

KELEBIHAN ISA AS MENURUT AL QURAN TERHADAP MUHAMMAD

ISA AS MENURUT AL QURAN
=======================

1 . Isa lahir dari kuasa Roh Allah = QS 21:91
2 . Isa itu Roh Allah dan FirmanNya = Hadis Anas bin Malik hal 72
3 . Isa itu Rasul Allah dan FirmanNya = QS 4:171
4 . Isa itu Jalan Yang Lurus supaya diikuti = QS 43:61 (bandingkan dgn QS 3:47-51)
5 . Isa membawa terang supaya diikuti = QS 43:63
6 . Isa diberi mujizat dan Rohul Kudus = QS 2:253
7 . Isa mengatakan perkataan yang benar = QS 19:24
8 . Isa menyembuhkan orang buta sejak lahir = QS 3:49
9 . Isa menghidupkan orang mati dari kubur = QS 5:110
10. Isa terkemuka di dunia dan akherat = QS 3:45
11. Isa adalah satu-satunya Imam Mahdi = Hadis Ibnu Majah
12. Isa mati dan bangkit ke surga = QS 3:55
13. Isa lahir, mati dan dihidupkan kembali = QS 19:33
14. Isa akan diimani oleh semua ahli kitab = QS 4:159
15. Isa itu hakim yang adil pada akhir zaman = Hadis Sahih Muslim
16. hanya Isa yang sedari bayi tidak disentuh setan = Hadis Bukhari no 1493
17. Isa langsung berfirman tanpa perantara malaikat = QS 19:29-32
18. Isa diperkuat oleh Rohul Kudus = QS 2:87
19. Isa adalah Rahmat dari Allah dan petanda bagi manusia = QS 19:21
20. Isa adalah suci = QS 19:19-21
21. Isa memiliki pengetahuan yang Ghaib = QS 3:49

MUHAMMAD MENURUT QURAN :
======================

1. Muhamad diracun orang yahudi dan mati =
Hadist Sahih Al-Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713.
2. Muhamad beristrikan anak kecil berusia 6 tahun =
Sunan Abu-Dawud Buku 41, Nomer 4915, juga Nomer 4915 and Nomer 4915.
Sahih Muslim Buku 008, Nomer 3327:
3. sebagian besar anak biologis Muhamad meninggal dunia
4. Muhamad termasuk orang yang berdosa = QS 47:19, 48:1-2, 33:35

(QS 47:19) ;
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.

[QS 48:1]:
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata1394,

[QS 48:2] :
"supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,

(QS 33 : 35):
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min [1219], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar".

5 . Muhamad menikahi istri anaknya = QS 33.37
6 . Muhamad hanya seorang manusia = QS 18:110
7 . Muhamad tidak mengetahui yang ghaib = QS 6:50
8 . Muhamad tidak punya kuasa apa pun = QS 10:49, 7:188
9 . Muhamad bukan penolong = QS 17:97, 39:19
10. Muhamad bukan penyelamat =QS 27:92, 46:9, 2:119
11. Muhamad tidak diberikan mujizat = QS 29:50
12. Muhamad disuruh bertanya kepada ahli kitab jika ragu2 = QS 10:94
13. Muhamad dilarang berbantah dengan ahli kitab = QS 29:46
14. Muhamad membunuh
15. Muhamad berfantasi sex di surga =


Ini apa yang dikatakan oleh Muhammad : "Suatu kali Rasulullah pernah ditanya sahabat tentang hal ini. "Apakah penghuni surga melakukan persetubuhan?" Beliau menjawab, "Ya, dengan penyemburan yang keras, dengan kemaluan yang tidak lemas dan dengan syahwat yang tidak terputus, tetapi tidak keluar air mani sedikitpun, baik dari lelaki atau perempuan. Apabila selesai, perempuan kembali bersih dan kembali perawan." (HR. Ibnu Hibban)

16. Muhamad sempat ingin bunuh diri
17. Muhamad tidak diberikan bukti bersunat oleh alquran dan hadis
18. Muhamad masih di dalam kubur dan terus didoakan oleh umatnya supaya selamat
19. Muhamad sekarang berada di neraka =

Sahih Bukhari Volume 1, Book 12, Number 770