Senin, 13 Juni 2011

"Jadikan semua bangsa muridku" versi Muhammad

"Jadikan semua bangsa muridku" versi Muhammad

Ayat Al-Qur’an yang terkenal, Surat 2:256 mengatakan bahwa "tidak ada pemaksaan dalam beragama", tetapi ayat ini segera dibatalkan dan dilupakan saat Muhammad sadar bahwa pemaksaan adalah cara satu-satunya menyebarkan agama-nya. Mulanya Muhammad tidak menemukan banyak orang yang rela menerima ajarannya, tetapi ketika dia membuktikan keberhasilannya dalam perang, dia mendapatkan banyak pengikut. Islam tersebar dengan cepat setelah dia menabuh genderang perang untuk melakukan penaklukan.

Para prajurit dijanjikan bahwa mereka akan mendapatkan banyak hasil rampasan. Jika mereka mati dalam perang, mereka dijamin sebuah tempat dalam Khayangan, dikelilingi oleh bidadari-bidadari (Al Bukhari 1:35). Menjelang tahun 631, mereka menaklukan seluruh jazirah Arab.

Sebuah Perbandingan: Cara Dakwah Simpatik vs Cara Dakwah Setan (Awloh)

Sebagai perbandingan, kita akan mengambil contoh cara berdakwah orang-orang Kristen. Dalam kehidupan kenegaraan, orang kristen mengikuti prinsip yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam Lukas 20:25 Dia memerintahkan para pengikut-Nya. "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Tuhan apa yang wajib kamu berikan kepada Tuhan!" Dalam Yohanes 18:36 Dia berkata."KerajaanKu bukanlah dari dunia ini..."
Dengan perkataan ini, Dia sedang mengajarkan sebuah prinsip kepada para pengikut-Nya mengenai pemisahan antara gereja dan negara. Gereja adalah sebuah organisasi rohani. Pemerintah dari negara mana saja bersifat sekuler, organisasi - non agamawi. Yesus sedang mengatakan bahwa keduanya harus dipisahkan. Gereja Kristen pernah melawan prinsip ini dalam sejarah. Kita harus jujur mengakuinya.

Pada mulanya, gereja Kristen tidak memiliki kekuasaan politik dan gedung-gedung, tetapi hanyalah sekelompok orang yang berkumpul, seringkali dengan diam-diam di rumah para anggotanya. Inilah jenis gereja yang Yesus inginkan bagi para pengikut-Nya. Kerajaan-Nya berada di dalam hati umat-Nya.

Kekristenan berkembang pesat sejak hari Minggu Paskah pertama seterusnya. Dalam beberapa tahun, sejumlah besar orang Yerusalem mengikuti ajaran Yesus. Walaupun pembunuhan terhadap orang Kristen berlangsung terus-menerus, tidak ada satu pun orang Kristen mengadakan perlawanan fisik. Ajaran Yesus akhirnya menyebar ke seluruh Kekaisaran Roma dengan kemurnian ajaran-Nya, tanpa peperangan, tanpa pedang. Itulah cara Tuhan, cara yang benar menurut hati nurani. Cara yang sesuai AKAL dan cukup rasional.

Cinta kasih orang Kristen kepada orang-orang lain dikenal luas di kalangan orang-orang biasa. Mereka memperhatikan seorang tunawisma, dan memperlakukan para pengemis dengan hormat. Mereka menyelamatkan bayi-bayi yang tak diinginkan dan yang telah dibuang, serta membesarkannya seperti anak mereka sendiri. Dengan rela hati mereka membagi harta mereka satu sama lain. Ketika mereka bertemu di rumah untuk beribadat, orang kaya duduk dengan orang miskin, laki-laki duduk dengan perempuan, dan budak-budak duduk bersama-sama dengan majikan mereka sebagai orang-orang yang sejajar. Pada waktu itu. hal demikian adalah sebuah revolusi. Akan tetapi, ketika Kaisar Konstantin bertobat dan kemudian Roma jatuh, lahirlah Gereja Katholik Roma Abad Pertengahan. Saat itu terjadi pergeseran drastis dari prinsip-prinsip Yesus. Secara bertahap gereja mendapatkan kekuasaan politik dan dengan demikian mulai berfungsi seperti pemerintah duniawi.

Pada gereja mula-mula, Petrus dan Paulus menangani ajaran palsu dengan menantang para pengajar palsu berdebat dengan mereka, sambil menunjukkan kepada mereka Kitab Suci. Jika para pengajar palsu itu tidak dapat dimenangkan kembali, mereka dibiarkan. Dengan kata lain, mereka setuju bahwa mereka tidak setuju. Kitab Suci Kristen mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Tuhan, yaitu memiliki hak yang diberikan Tuhan untuk berpikir bagi diri mereka sendiri.

Tetapi kemudian, setelah gereja mendapatkan kekuasaan politik, gereja menindas seperti kekuasaan politik lainnya pada waktu itu. Pada tahun 431 M Konsili Efesus menyatakan, "Bahwa ajaran Nestorianisme bertentangan dengan Kitab Suci." (catatan: Nestorianisme adalah ajaran dari seorang tokoh yang bernama Arian, yang menyangkal keilahian Kristus. Ajaran ini berkembang di Timur Tengah pada zaman Muhammad. Itulah sebabnya Muhammad menyebut orang Kristen, Nasrani, para pengikut Nestorian - ed). Pada tahun 451 Konsili Chalcedon juga mengutuk ajaran Monofitisme (Yesus hanya memiliki satu tabiat, yaitu tabiat manusia). Namun, dalam kedua peristiwa ini, gereja sendiri melawan Kitab Suci dengan mengizinkan penganiayaan berdarah terhadap para pengajar palsu dan para pengikut mereka. Seandainya Paulus dan Petrus masih hidup, mereka pasti marah sekali melihat gereja yang didirikan oleh Yesus mulai menumpahkan darah. Apalagi Yesus, la pasti sangat sedih melihat gereja-Nya menindas dan membunuh atas nama agama.

Menjelang tahun 600 M, dunia kekristenan dibagi menjadi kubu-kubu yang saling berperang. Di timur, Kaum Nestorian Persia berperang melawan Kaum Monofisit dari Armenia dan Mesir bersama-sama dengan kaum Aramea di Syria dan Mesopotamia. Memang benar bahwa orang Persia dan Byzantium adalah orang yang paling tinggi peradabannya pada masa itu. Tetapi mereka merusak diri mereka sendiri dengan peperangan berdarah antar suku dan agama. Mereka membunuh atas nama agama.

Kemudian pada tahun 632 M Kaisar Byzantium, Heraklius, rnemerintahkan dengan paksa agar semua orang Yahudi bertobat ke dalam agamanya. Sudah jelas, hal ini menyebabkan gelombang kekejaman dan pembunuhan besar-besaran yang menyapu seluruh kekaisaran. Ribuan orang terbunuh, menambah permusuhan orang terhadap pemerintahan Byzantium. Landasan disiapkan bagi serangan Islam.

Perhatikan! Ketika gereja "Kristen" membunuh ribuan orang demi agama, sesungguhnya mereka sedang membelakangi atau melawan ajaran Yesus.

Tetapi ketika tentara-tentara Islam membunuh orang-orang yang di penjara, dan menjual para wanita serta anak-anak menjadi budak-budak di daerah-daerah yang mereka taklukkan, mereka sedang mengikuti Muhammad dan dengan penuh kesetiaan mengikuti ajaran Al-Qur’an. Mereka sedang mengikuti jejak langkah Muhammad, sebagai murid-murid yang baik, tidak semua orang Muslim sejahat itu, banyak orang Muslim di Indonesia yang moderat dan baik. Tetapi mereka yang terlibat dalam pembunuhan dan penganiayaan bukanlah orang Muslim "KTP". Mereka adalah para pengikut Islam yang setia. Islam membagi semua orang ke dalam dua kelompok, dar-al-Islam dan dar-al-harb. Yang pertama adalah daerah kekuasaan Islam. Yang kedua adalah daerah kekuasaan lain yang Islam perangi.

Beginikah Cara Berdakwah yang Benar?

Setelah Muhammad meninggal tahun 632 M. sebagian besar daerah yang telah ditaklukkan memberontak. Mereka berkata bahwa sumpah kesetiaan mereka hanya kepada Muhammad, bukan kepada Islam. Abu Bakar, penerus Muhammad, tidak mengutus para "da’i” untuk mendakwah dan memenangkan mereka kembali, melainkan mengirim tentara!

Setelah dua tahun pembunuhan, Ridda ('kemurtadan') berakhir, dan semua Jazirah Arab sekali lagi jatuh ke tangan Islam.

Dengan posisi yang aman, sang Kalifah memutuskan untuk menyerang pesisir kekaisaran Persia dan Byzantium, menyebarkan Islam dengan pedang dan menumpuk kekayaan dari hasil rampasan. Di bagian Timur, tentara-tentara Islam menyerang Babilonia, Susiana, Mesopotamia, Armenia dan Persia hingga ke Sind. Di bagian barat, mereka menaklukkan semua propinsi Kristen di bagian timur Laut Tengah, mulai dari Syria dan Palestina.

Perang Syria-Palestina bermula tahun 634 M. Seluruh daerah Gaza hingga ke Kaisarea dirampok. Hasil panen dibakar, empat ribu orang Yahudi, Kristen dan para petani Samaria dibantai. Yerusalem jatuh, tidak lama setelah perang Ajnaidin tahun 636 M.

Kota-kota yang aktif melawan para penyerang membayar harga yang mahal. Seringkali para wanita dan anak-anak dijual menjadi budak-budak, sementara para lelaki mereka disembelih atau kadang-kadang dijadikan budak juga. Setelah itu, banyak orang yang telah ditaklukkan itu dipaksa menjadi Muslim dengan pedang di leher.

Mereka yang berbicara melawan Islam disiksa atau dibunuh, sama seperti sekarang ini. Jika seorang Kristen menutup mulut tetapi menolak Islam, dia hanya dijadikan salah satu Dhimmi dan dipaksa membayar pajak yang mahal (jizya dari bahasa Arab Jazoo, atau pajak hukuman). Selama sisa hidup mereka, orang-orang ini menjadi warga negara kelas dua di negeri mereka sendiri.

Dalam buku Unmasking Islam halaman 47 yang ditulis oleh Abd El Scafi, saya mengambil kutipan dari Tabary of the Quran halaman 210. Penulis (Tabari), mengacu kepada Surat 9:28-29, mengatakan:

"Makna dari pernyataan ayat-ayat Qur’an .. .'sampai mereka membayar penuh pajak dengan penyerahan/penundukan diri dan kerendahan (literal untuk membayar dengan tangan dan didorong dengan penyerahan/penundukan diri) adalah bahwa seorang Muslim akan menerima pajak yang dikenakan kepada orang Kristen dan Yahudi di dalam posisi duduk sedangkan mereka berdiri. Dia akan mengambilnya dari tangan mereka sendiri karena orang Kristen danYahudi tidak boleh mengirimnya melalui utusan, tetapi harus datang sendiri dan berdiri untuk membayarnya sementara orang Muslim Itu duduk. Perkataan didorong dengan penyerahan/penundukan diri juga bermakna dengan kerendahan’” (Tabary of the Quran, hal 210).

Orang-orang Yahudi dan Kristen dipaksa untuk memakai pakaian khusus atau berjalan dengan kaki telanjang, menundukkan kepala di hadapan orang Muslim, dan mengikuti lusinan hukum lain yang dirancang untuk merendahkan mereka. Bat Yeor, salah seorang yang tinggal di daerah yang pernah ditaklukkan Islam ratusan tahun yang lalu, menulis:

"Gereja-gereja dan sinagoge-sinagoge jarang sekali mendapat penghormatan. Tempat-tempat itu dipandang sebagai tempat pengajaran yang menyimpang (Perversion). Mereka sering membakarnya atau membawanya ke pengadilan atas kasus menentang pihak yang berkuasa, dan ditemukan bersalah dalam melanggar hak-hak mereka.”

Kapan saja sebuah daerah ditaklukkan, para pemimpin haus darah itu menghapus budaya lama dan menggantikannya dengan Islam. Kita tidak mau mengupas kesengsaraan yang diderita orang-orang Kristen di bawah kekuasaan Islam. Kita tidak mau berbicara banyak mengenai beragam pembantaian yang telah dan terus terjadi hingga saat ini. "Sang Nabi" memberi teladan dengan membunuh laki-laki dan menjual keluarga mereka menjadi budak-budak. Orang Islam (fanatik) masih melakukannya hingga saat ini. Kejahatan yang terbobrok dari semuanya, dan yang masih terjadi saat ini khususnya di Sudan, ialah pencurian anak-anak dari keluarga mereka kemudian dibesarkan dalam Islam.

Di Indonesia pada masa lalu ada juga pemaksaan agama, seperti yang terjadi di Maluku, ataupun dulu melalui gerakan Dl/TII di Jawa dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan. Pada masa sekarang ini orang Kristen di Indonesia juga mengalami kesulitan yang hampir sama dengan negara-negara dhimmi, kesulitan untuk membangun tempat ibadah. Kejadian tahun 1998 mengingatkan kita kembali akan pembakaran gereja-gereja. Penutupan beberapa gereja pada tahun 2005 serta ancaman-ancaman pembakaran gereja membuat orang Kristen berpikir dua kali sebelum mereka menyatakan iman mereka secara terbuka. Pesan yang terkandung dalam semua ini adalah. ‘Kami akan bertoleransi dengan Saudara – selama Saudara menjadi dhimmi yang baik'

Kekaisaran Arab-lslam terus meluas, menaklukkan Mesir, dan kemudian mengambil alih seluruh Afrika Utara, membakar Kartago hingga rata dengan tanah, serta membunuh hampir semua penduduknya seperti sapi. Ketika Spanyol dan Tripoli (Libya) ditaklukkan pada tahun 643 M, orang Kristen dan Yahudi Berber dipaksa untuk menyerahkan istri-istri serta anak-anak mereka untuk menjadi budak bagi para tentara Muslim.

Praktik seperti itu masih terus berlanjut hingga sekarang. Kelompok anti perbudakan memberikan laporan tentang perdagangan budak yang terjadi di Sudan pada masa sekarang ini:

Di daerah utara, budak-budak disimpan oleh pihak militer atau dijual di pasar-pasar. Anak laki-laki hidup bagai anjing penjaga herder, dan dipaksa untuk tidur dengan binatang yang mereka pelihara. Beberapa orang yang mencoba melarikan diri dipotong urat besar kakinya untuk mencegah mereka melarikan diri. Tuan dari budak wanita biasanya menggunakan mereka sebagai pembantu dan juga selir. Pada siang hari membersihkan rumah dan pada malam hari melayani tuannya secara seksual – tuannya juga akan melepaskan agama dan identitas budaya para budak, dan memberikan mereka nama Arab serta memaksa mereka berdoa sebagai seorang muslim.” (Islam Unveiled, Spencer, hal.66)

Cara Dakwah Islam yang Gendheng, menjadi Pemicu Terjadinya Perang Salib

Tentara Islam menyerang Eropa pertama kali dari laut. Seluruh penduduk dibantai atau dijadikan budak di Syprus (649 M), Rhodes (672 M), dan Kreta (674 M). Konstantinopel diserang dan dikepung oleh kaum Muslim pada tahun 673 M, tetapi serangan-serangan itu gagal.

Pada tahun 717 M mereka mencoba kembali dengan jumlah 112.000 pasukan. Selama setahun mereka mencoba untuk merobohkan benteng pertahanan kota, tetapi pada akhirnya mereka kekurangan suplai dan gagal. Mereka mengalami kekalahan yang besar dan sangat terpukul. Hal itu membuat mereka tidak mencoba menyerang untuk beberapa ratus tahun lamanya.

Lalu tentara Islam mencoba menyerang dari arah lain, yaitu dari arah Barat. Mereka menyerang Spanyol tahun 711 M dan menguasai 2/3 bagian Spanyol pada tahun 715 M. Akhirnya pada tahun 735 M, seorang bernama Playo, yang bertempur untuk Kerajaan Asturias, berhasil mengalahkan para penjajah dalam pertempuran di Covadonga, dan mulai menguasai Spanyol kembali. Peristiwa itu disebut "reqoncuista". Dibutuhkan waktu 800 tahun untuk mendapatkan kembali negeri mereka, tetapi mereka berhasil memenangkannya.

Dalam kurun waktu 800 tahun itu, tentara Islam mengirimkan begitu banyak tentara ke daerah Eropa, dari basis mereka di Spanyol dan kemudian Itali. Dua kali mereka mencoba menguasai seluruh Eropa melalui Prancis, tetapi mereka dapat dikalahkan di Naronne tahun 720M, di Poitiers tahun 732 M.

Meskipun demikian, serangan oleh kaum Arab-Islam terus berlangsung. Penduduk daerah pesisir Pantai Sardinia, Sisilia, Italia, dan bagian selatan Prancis disapu bersih pada tahun-tahun berikutnya. Syrakus jatuh pada tahun 878 M setelah sembilan bulan pengepungan. Ribuan orang dibunuh setelah mereka menyerah. Ribuan orang lebih dijual sebagai budak. :evil: Kemudian mereka menyerang balik tentara Islam. Perang itu berlangsung dari tahun 827 M sampai akhirnya Sisilia ditaklukkan tahun 902 M.

Tahun 911 M pasukan Arab berhasil menguasai daerah selatan Prancis dan memisahkannya dari Italia. Pada tahun 940 M mereka menguasai hampir seluruh bagian selatan Prancis, sebagian besar Italia, dan bahkan bagian dari Swiss. Tahun 1000 M, di daerah Spanyol ketika perang masih berlangsung, banyak kastil (tempat ibadah) dibakar oleh tentara Islam dan sebagian besar penduduk dijadikan budak.

Dari penjelasan di atas, Anda dapat melihat bahwa pertempuran antara tentara Islam dan Katholik di Eropa selalu bertempat di daerah-daerah Eropa. Ini terjadi karena tentara Islam yang mencoba menyerang kota-kota ini, mencoba untuk menguasai Eropa dan menjadikannya tanah jajahan. Dalam pertempuran-pertempuran ini, banyak orang terbunuh, dijadikan budak, dan hancur hidupnya. Selama pertempuran itu, Eropa sendiri belum pernah mencoba untuk menyerang balik negara-negara Islam.

Jadi, para penulis muslim yang kerapkali memutarbalikkan fakta, mengatakan Eropa-lah yang lebih dulu memerangi Islam, sudah selayaknya mulutnya ditabok pakai sandal!

Akhirnya, November tahun 1095 M, Paus Eropa yang bernama Urban II memutuskan untuk memakai kembali ide dari tentara Islam. Dia menyebutnya sebagai "perang suci atau perang salib" melawan mereka yang telah menyerang Eropa selama kurang lebih 400 tahun.

Selama berabad-abad setelah mereka menaklukkan Yerusalem, orang-orang Muslim mengizinkan orang-orang Kristen melakukan ziarah ke sana demi mendapatkan uang. Akan tetapi, ketika Selyuk Turki menggantikan orang-orang Arab, para peziarah dari Eropa dianiaya dan dibunuh. Juga Alexis. Kaisar Timur, diserang kaum Muslim, la pun memina bantuan dari Eropa. Maka Paus Urbanus II menyatakan perang salib.

Biar bagaimana pun juga, perang salib adalah salah, karena itu tidak mencerminkan ajaran Kristen yang sesungguhnya. Tetapi, dari fakta sejarah ini akhirnya kita tahu, bahwa penyebab terjadinya kegilaan ini, adalah kaum pemuja setan dari Arab yang menamakan dirinya muslim, yang mencoba meng-invasi bangsa-bangsa lain untuk mendapatkan harta rampasan dan perluasan wilayah atas dasar agama palsu.

Perang Salib adalah salah menurut Tuhan, tetapi Pemaksaan Islam adalah benar menurut Setan

Perang Salib yang dipicu oleh cara dakwah gendheng ajaran nabi Arab, biar bagaimana pun juga, adalah mutlak salah dan tidak dibenarkan dalam ajaran agama sejati.

Alasannya sederhana, karena Yesus tidak pernah menginginkan gereja-Nya menjadi sebuah kekuasaan militer. Selanjutnya, cara melakukan perang salib juga mengerikan. Para penyerang sering membantai orang yang tidak bersalah, tidak ada bedanya dengan para tentara Islam sebelum mereka. Mereka bahkan membunuh saudara seiman mereka di Konstantinopel.

"Gereja" pada saat itu bukanlah orang Kristen yang sesungguhnya. Menurut definisinya, orang Kristen adalah orang yang mengikuti Kristus, seperti tercermin dalam Injil. Gereja Katholik pada abad pertengahan hanya mengikuti Paus di Roma, tidak peduli apakah Paus mengikut Kristus atau tidak, tidak setuju dengan Paus, berarti mati. Banyak orang Kristen yang berani telah mempertaruhkan nyawanya, mencoba untuk membawa gereja Katholik kembali kepada Kristus.

Intinya di sini adalah bahwa Anda tidak dapat mempersalahkan kekristenan gara-gara Perang Salib, karena perang itu justru sama sekali tidak mencerminkan kekristenan dalam arti yang sesungguhnya. Pada waktu itu dalam sejarah, gereja Kristen - maksud saya gereja Kristen yang sejati sangat kecil dan ditindas oleh rezim Katholik. Sebenarnya, salah satu tujuan Perang Salib adalah juga berperang melawan orang-orang Kristen!

Kelompok satu-satunya, setahu saya yang sungguh-sungguh mengikuti tulisan-tulisan para rasul adalah kelompok yang dikenal sebagai Waldensians, didirikan oleh seorang yang bernama Valdes. Kepercayaan utama kaum Waldensians adalah prinsip bahwa Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, adalah satu-satunya penuntun yang benar bagi hidup manusia. Banyak bagian Kitab Suci yang ditemukan dalam bahasa mereka sendiri dan dihafalkan oleh siswa-siswa di sekolah-sekolah Waldensians. Gereja Katholik melarang kaum Waldensian untuk berkhotbah, tetapi mereka menolak. Pada tahun 1185. mereka dikeluarkan dari gereja Katholik - diekskomunikasi. Di kemudian hari, Paus Innocent III melancarkan perang salib terhadap kaum bidat di bagian selatan Prancis. Sasaran utamanya adalah kaum Qatar (kelompok lain, dapat diakui sebagai orang Kristen, tetapi bukan seutuhnya orang Kristen), tetapi serangan itu juga bertujuan melawan kaum Waldensians. Kaum Waldensians lolos pada perang salib itu sebagai sebuah kelompok, karena saat itu mereka dapat juga ditemukan di bagian utara Spanyol, Austria, Bohemia dan bagian timur Jerman, serta di tempat-tempat lain. Penganiayaan terus berlangsung, dan akhirnya mereka harus menyembunyikan diri dari orang-orang yang memburu mereka. Markas besar utamanya di lembah-lembah Pegunungan Alpen, di sebelah barat daya Turin. Ketika akhirnya Gerakan Reformasi berhasil, mereka bergabung dengan gereja-gereja Protestan di bawah Luther dan Calvin. Reformasi membawa orang kepada kebebasan beragama. Kebebasan beragama berarti kebebasan untuk berkreasi.

Terang Tuhan hampir padam pada abad pertengahan. Saya pikir itulah sebabnya kita menyebutnya sebagai zaman kegelapan!

Akhirnya, orang-orang seperti Huss, Wycliffc, Luther dan Calvin berhasil menyediakan Alkitab bagi orang-orang biasa dan menghasilkan kekuatan gereja abad pertengahan. Karya mereka menandai awal Renaissance/Pencerahan Eropa, sehingga meskipun pada masa itu tentara-tentara Islam terus menyerang Eropa, mereka terus mengalami kekalahan. Kekalahan terbesar mereka alami pada tanggal 12 September 1683 di Wina, dan kekalahan ini membuat mereka berhenti menyerang untuk waktu yang cukup lama.

Empat belas tahun kemudian, 11 September tahun 1967 M mereka mencoba menyerang sekali lagi, tetapi akhirnya mereka dihancurkan di dekat kota Belgrado. Sejak saat itu tentara Islam berhenti mencoba menyerang Eropa.

Meskipun telah dikalahkan, para pelaut Muslim terus mencari budak kulit putih di benua Eropa, dan daerah Irlandia menjadi sasaran mereka. Menurut penelitian Robert Davis dari Ohio State University, ditemukan bahwa "dari tahun 1530 M sampai 1780 M diperkirakan sekitar 1 juta sampai 1.5 juta orang Irlandia dipaksa menjadi budak dan dibawa ke Aljazair." Akhirnya, mereka berhasil dikalahkan tahun 1805 M oleh angkatan laut Amerika di Tripoli.

Kesimpulan

Ketika Alkitab kembali berada di tangan orang-orang biasa, kita sekali lagi mempelajari apa yang telah Yesus ajarkan kepada para murid-Nya. Dan banyak hal yang diajarkan, kita belajar satu prinsip mendasar, yaitu bahwa Tuhan tidak memaksa orang untuk mengikuti Dia. la hanya menghimbau atau memanggil mereka. Ini prinsip yang sangat penting.

Para pemimpin Islam tidak pernah mempelajari hal itu. Banyak bagian Al-Qur’an tidak mengajarkan hal ini. Banyak orang Muslim di negara-negara dan daerah-daerah tertentu saat ini adalah Muslim karena nenek moyang mereka dihantam oleh tentara Muslim dan diteror untuk menjadi Muslim.
Tidak semuanya, tetapi kebanyakan. Itulah fakta sejarah.

Meskipun demikian, sampai hari ini masih ada sejumlah kecil orang Kristen yang menderita namun bertahan di tengah-tengah dunia Islam.

Di Indonesia orang Kristen masih relatif aman. Kita bersyukur memiliki falsafah Pancasila yang secara hukum (de jure) menjamin kebebasan beribadah seluruh warga negara Indonesia. Namun, seringkali tidak demikian faktanya (de fakto). Fenomena pembakaran gedung gereja, penutupan gereja, penyulitan izin membangun gereja, dan pembatasan gerak hidup orang Kristen di daerah-daerah tertentu memberikan sinyal bagi orang Kristen untuk lebih serius berdoa dan lebih mengasihi saudara-saudara kita ini, yang walau secara manusiawi, membuat hati kita panas dan ingin sekali menabok mulut dan kepala mereka berkali-kali biar gak goblok-goblok terus......

Semoga resume ini dapat menyadarkan kita semua, bahwa ISLAM adalah “PENYAKIT KANKER” yang sangat berbahaya, lebih berbahaya dari nazisme, komunisme atau sekulerisme.

Semoga saudara-saudaraku sebangsa, yang merasa bukan KETURUNAN ONTA ARAB, segera sadar dan segera meninggalkan “agama palsu” ini.

Kini bukan jamannya, kita bisa diperdaya oleh orang-orang to lol dan licik seperti mereka. Arab lebih licik dari Belanda atau pun Jepang yang pernah menjajah kita secara terang-terangan. Mereka memakai jalur "agama" untuk bisa menguasai kita.

Renungkanlah!

THE GANGSTER OF MUHAMMAD

Banyak orang mengira Islam adalah sebuah agama. Tetapi yang benar Islam bukan agama. Islam adalah sebuah geng, yang pimpinannya bernama Nabi Muhammad SAW. Walau sang pemimpin sudah meninggal ±1400 tahun yang lalu, geng ini masih tetap ada sampai hari ini. Para pengikutnya tidak rela bila Nabi Muhammad SAW dicela, dikritik, atau pun sekedar digambar, karena mereka terlalu cinta padanya; mereka menganggap Nabi Muhammad SAW adalah makhluk setengah dewa, yang begitu sakral, sangat sempurna dan wajahnya paling ganteng sedunia.

Geng ini dapat terus eksis karena menyamar sebagai agama. Sang pemimpin geng mengaku diutus oleh "tuhan" bernama Allah untuk menaklukkan dunia di bawah pemerintahan Islam. Kita harusnya mengerti, bahwa tidak mungkin Tuhan yang Maha Bijaksana mengutus seorang bejat moral dan penjahat gila, yang isi otaknya cuma seks, harta dan kekuasaan. Di samping itu, Tuhan adalah Penguasa Alam Semesta, Tuhan tidak perlu berambisi menaklukkan dunia, sebab Alam Semesta ini memang milik-Nya. Lalu siapakah gerangan sosok yang ingin menguasai dunia ini, yang dengan gaya preman dan nafsu haus darahnya menggebu-gebu ingin mengontrol dunia di bawah 1 kalifah? Tentu saja ini bukan cita-cita Tuhan, melainkan cita-cita Iblis. Tuhan sudah menguasai dunia ini, jadi untuk apa Dia ingin menguasainya lagi? Iblis/Setan-lah yang ingin merebut dunia ini. Ya, Islam adalah geng pemuja Setan. Itu sangat nampak terlihat dari sepak terjang mereka, mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga zaman sekarang.

Perbedaan nyata Tuhan dengan Setan: Tuhan ingin menyelamatkan jiwa sebanyak-banyaknya, sedangkan Setan ingin membunuh sebanyak-banyaknya.

Di sisi lain, Islam ingin mendapatkan pengikut sebanyak-banyaknya, agar kekuatan Islam bertambah. Dan orang yang menolak bergabung dalam geng Islam atau orang yang dengan terang-terangan memusuhi geng Islam, akan dibunuh.



Teror Geng Islam di Indonesia (Beberapa di Luar Negeri) dari Waktu ke Waktu
(1962 - 2005)

Selama 1962-2005, Indonesia sudah mencatat puluhan kali ledakan bom terjadi dalam skala kecil dan besar, setengahnya terjadi di Jakarta. Catatan dimulai dengan ledakan bom yang terjadi di kompleks Perguruan Cikini dalam upaya pembunuhan presiden pertama RI, Ir Soekarno, pada 1962. Berikutnya,

11 November 1976: Di Masjid Nurul Iman, Padang. Pelakunya adalah Timzar Zubil, tokoh yang disebut pemerintah sebagai Komando Jihad. Tapi, Timzar tidak pernah ditemukan sampai sekarang.

20 Maret 1978: Sekelompok pemuda melakukan peledakan di beberapa tempat di Jakarta dengan bom molotov, dan membakar mobil presiden taksi untuk mengganggu jalannya sidang umum MPR.

14 April 1978: Masjid Istiqlal, Jakarta. Sampai sekarang, ledakan bom dengan bahan peledak TNT itu tetap jadi misterius.

4 Oktober 1984: Ledakan bom di BCA, Jalan Pecenongan, Jakarta Barat. Pelakunya adalah Muhammad Jayadi, anggota Gerakan Pemuda Ka'bah (anak organisasi Partai Persatuan Pembangunan) lantaran protes terhadap peristiwa Tanjungpriok 1983. Jayadi yang tidak dikenal sebagai anggota Gerakan Pemuda Ka'bah kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun setelah mengaku menjadi pelaku peledakan.

Saat bersamaan, juga terjadi ledakan di BCA dan Kompleks Pertokoan Glodok, Jakarta dengan pelaku Chairul Yunus alias Melta Halim, Tasrif Tuasikal, Hasnul Arifin yang juga merupakan anggota Gerakan Pemuda Ka'bah. Mereka dijatuhi hukuman penjara dan dipecat dari keanggotaan Gerakan Pemuda Ka'bah.

Selain itu, ledakan juga terjadi di BCA Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat dengan pelaku Edi Ramli, juga anggota Gerakan Pemuda Ka'bah. Siapa dalang pemboman, sebenarnya masih misterius, tapi Edi dijatuhi hukuman penjara.

Rentetan kasus peledakan beberapa kantor BCA itu menyeret tokoh-tokoh Petisi 50, seperti H.M. Sanusi, A.M. Fatwa (keduanya dipenjara, saksi-saksi mengaku disiksa), dan H.R. Dharsono.

24 Desember 1984: Gedung Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Jalan Margono, Malang, Jawa Timur. Tidak diketahui siapa pelakunya.

20 Januari 1985: Candi Borobudur di Jawa Tengah tak luput dari sasaran ledakan bom. Pelakunya adalah seorang mubalig, Husein Ali Alhabsy yang juga dilatar-belakangi motif protes terhadap peristiwa Tanjungpriok 1983. Husein menolak tuduhan atas keterlibatannya dalam peledakan Borobudur dan menuding Mohammad Jawad, yang tidak tertangkap, sebagai dalangnya. Pada awalnya, Husein mendapat ganjaran penjara seumur hidup. Tapi kemudian mendapatkan grasi dari pemerintahan Habibie pada 23 Maret 1999.

16 Maret 1985: Bus Pemudi Ekspress di Banyuwangi, Jawa Timur. Pelakunya adalah Abdulkadir Alhasby, anggota majelis taklim. Kasus ini juga dikaitkan dengan peledakan Candi Borobudur yang juga memprotes peristiwa Tanjungpriok 1983. Bahan peledak yang digunakan adalah TNT batangan PE 808/tipe Dahana.

14 Mei 1986: Terjadi hampir bersamaan di Wisma Metropolitan di Jalan Sudirman, di Hotel President di Jalan Thmarin dan di Pekan Raya Jakarta. "Brigade AntiImperialis Internasional“ di Jepang mengaku bertanggung jawab.

Juni 1986: Terjadi serangan roket ke Kedutaan Amerika, Jepang dan Kanada yang diluncurkan dari kamar 827 Presiden Hotel di Jalan MH. Thamrin.

30 September 1991: Hotel Mini Surabaya. Pelakunya tidak diketahui. Bahan peledak yang digunakan adalah potassium -biasa dipakai untuk membom ikan.

Februari 1993: Lantai dua gedung World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat.

18 Januari 1998: Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta. Walau bom meledak tidak disengaja, Agus Priyono, anggota Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) -salah satu jaringan Partai Rakyat Demokrat-, dipenjara tujuh bulan lebih, karena dianggap mengetahui rencana pemboman tapi tidak melaporkannya ke pihak berwajib. Kasus ini sempat menyeret nama Sofjan dan Yusuf Wanandi serta Surya Paloh, yang semuanya membantah terlibat. Tapi, tidak ada dari tokoh itu yang diajukan ke pengadilan.

20 Februari 1998: Kampung Batik Sari, Semarang.

7 Agustus 1998: Kedutaan besar Amerika di Nairobi, Kenya dan di Darus Salam, Tanzania yang disinyalir dilakukan teroris yang punya hubungan dengan Al-Qaida dan Osama bin Laden. Peristiwa itu menewaskan 223 orang dan melukai 4.000 orang. Sebagian besar dari mereka yang terbunuh dan terluka dalam tiga pemboman itu adalah warga Kenya dan Tanzania.

11 Desember 1998: Atrium Plaza Senen, Jakarta. Pelaku tertangkap pada akhir 1999, sewaktu terjadi ledakan bom di Ramayana, Jalan Sabang. VM Rosalin Handayani dan Yan Pieterson Manusama disangka sebagai pelaku dengan motif usaha dagang. Bahan peledak berbau belerang.

2 Januari 1999: Toserba Ramayana, Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Pelakunya adalah V.M. Rosalin Handayani dan Yan Pieterson Manusama, pengusaha yang dilatar-belakangi motif sengketa pribadi. Bahan peledak bom adalah TNT.

9 Februari 1999: Mal Kelapa Gading, Jakarta. Siapa pelaku dan apa motif bom yang berbahan peledak TNT itu, tidak diketahui.

15 April 1999: Plaza Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Pelakunya adalah Ikhwan, Naiman, Edi Taufik, Suhendi, dan Edi Rohadi, anggota kelompok yang disebut-sebut sebagai Angkatan Mujahidin Islam Nusantara (AMIN) pimpinan Eddy Ranto. Motif pemboman adalah kriminal (perampokan). Kelompok AMIN ini juga dituduh meledakkan Istiqlal. Anehnya, dalam kasus ini, motifnya diputuskan sebagai kriminal. Bahan peledak ramuan KCl03 (kalium klorat) dan TNT.

19 April 1999: Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Pelakunya adalah Eddy Ranto alias Umar, 40 tahun yang juga diduga sebagai otak perampokan Bank BCA Taman Sari, Jakarta dan peledakan satu wartel di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta, beberapa pekan sebelumnya. Sayangnya, kasus ini tetap menjadi misterius, lantaran belum tuntas. Bahan peledaknya sama dengan kasus Hayam Wuruk. Bahan peledaknya, TNT (trinitrotoluene) dan KCLO3 (kalium chlorat).

Maret 2000: Depan Hotel Merdeka, Bekasi yang mengakibatkan dua orang luka-luka.

28 Mei 2000: Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Medan. Siapa pelaku dan apa motifnya tetap jadi misterius.

29 Mei 2000: Gereja Katolik di Jalan Pemuda Medan. Siapa pelaku dan apa motifnya juga masih misterius.

1 Juli 2000: Di Jalan Imam Bonjol, KPU Jakarta. Kasus peledakan bom ini juga masih belum tuntas

4 Juli 2000: Di kamar kecil kantor Kejaksaan Agung, Jakarta. Siapa pelaku dan apa motif peledakan bom berkategori M-1 (Military One) buatan Pindad, itu masih misterius. Sampai sekarang, kasusnya belum terungkap jelas, padahal polisi sudah menyebar sketsa wajah yang diduga pelaku peledakan.

Agustus 2000: Kediaman Duta Besar Filipina untuk Indonesia, di Imam Bonjol, Jakarta. Ledakan bom itu menewaskan dua staf rumah tangga kediaman serta puluhan orang lainnya mengalami luka cukup serius. Bom yang dipakai adalah C-4 buatan Amerika Serikat. Pada 19 Oktober 2003, PN Jakarta Pusat menghukum Abdul Jabar bin Ahmad Kandai selama 20 tahun penjara. Abdul Jabar terbukti bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama dengan Fatur Rahman Al- Ghozi dan Edi Setiono alias Usman, meledakkan bom di rumah Duta Besar Filipina itu. Dirinya juga dinyatakan terbukti bersalah turut serta melakukan aksi pemboman di sejumlah Gereja di Jakarta: Gereja Anglikan Menteng Jakarta Pusat dan Oikumene di Jalan Angkasa Halim Perdana Kusumah Jakarta Timur. Kedutaan besar Malaysia untuk Indonesia di Rasuna Said, Jakarta, juga mendapati ledakan bom. Tapi, tidak menimbulkan korban jiwa.

27 Agustus 2000: Di Medan, satu di bengkel di depan rumah penduduk di Jalan Bahagia, dan satu lagi di pagar rumah pendeta J. Sitorus.

September 2000: Bursa Efek Jakarta. Dengan bahan peledak TNT, ledakan bom menewaskan 10 orang, melukai puluhan orang dan merusakkan puluhan mobil. Pelakunya adalah Teungku Ismuhadi yang kemudian dihukum penjara 20 tahun.

13 September 2000: Ledakan dahsyat di lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. Ledakan ini menelan korban 10 orang tewas, 15 orang luka, serta dua mobil hangus, 20 mobil rusak.

November 2000: Hotel Omni Batavia, Jakarta.

Desember 2000: Di berbagai tempat di Indonesia saat malam Natal: Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Bandung, Mojokerto, Mataram, Pematang Siantar, Medan, Batam, dan Pekanbaru, yang mengakibatkan belasan orang tewas, seratus lebih lainnya luka-luka dan puluhan mobil rusak. Tercatat hanya 16 dari 31 bom yang meledak. Bahan peledaknya, TNT yang ditambahkan supreme seal pot dengan wadah plastik ungu dan diisi 100 gotri.

Januari 2001: Bom rakitan di satu mobil di Pasar Minggu, Jakarta. Selain itu, Taman Mini Indonesia Indah juga sempat digegerkan ledakan bom yang dilakukan Elize M. Tuwahatu.

Maret 2001: Rumah Sakit Saint Carolus, Jakarta. Sementara itu, ledakan bom juga terjadi di jembatan kereta api Cisadane, Serpong, Tangerang.

April 2001: Di Jalan Percetakan Negara, Jakarta.

10 Mei 2001: Di bangunan Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Iskandar Muda, di Jalan Guntur, Jakarta Selatan. Tiga orang tewas, sebagian bangunan hancur.

Juni 2001: Di kamar kos di kawasan Pancoran, Jakarta. Berselang hanya dua pekan, di Cikoko, di kawasan Pancoran juga, ledakan bom kembali terjadi.

Juli 2001: Gereja Santa Anna, Pondok Bambu, Jakarta. Ledakan mencederai puluhan orang. Hanya sehari berselang, ledakan bom kembali terjadi di Jalan Semarang, Menteng, Jakarta, dan melukai satu orang.

Agustus 2001: Plaza Atrium, Senen, Jakarta. Ledakan melukai enam orang. Kedua pelaku peledakan, Edi Setyono alias Abbas dan Taufik bin Abdul Halim dihukum hukuman mati oleh PN Jakarta Pusat.

September 2001: Gedung kembar WTC, New York, Amerika Serikat. Satu jet komersial menabrak menara utara bangunan 110 lantai antara lantai 80 dan 85. Selang beberapa menit, satu pesawat komersial lainnya menabrak menara selatan. Diperkirakan, tiga ribu orang tewas dan 1.000 cedera dalam peristiwa itu. Sebanyak 40.000 orang bekerja di pusat perdagangan dua gedung itu; lebih dari 150.000 orang memasuki kompleks itu setiap hari untuk berbisnis atau hanya jalan-jalan. Dari Dubai, Uni Emirat Arab, dilaporkan, satu kelompok Palestina menyatakan bertanggung jawab atas serangan pesawat terhadap WTC itu. Televisi Abu Dhabi melaporkan, pihaknya telah menerima telepon dari Front Demokratis bagi Pembebasan Palestina (DFLP) di luar negeri -yang menyatakan bertanggung jawab. Gedung yang diserang itu merupakan institusi internasional yang melambangkan kemakmuran ekonomi dunia. Di sana terdapat perwakilan dari pemerintah Thailand, Cile, dan Pantai Gading, misalnya. Di WTC terdapat 430 perusahaan dari 28 negara.

Serangan bom pesawat juga terjadi terhadap Pentagon, Washington dan menewaskan 189 orang, termasuk para penumpang pesawat. Sementara itu, 45 orang tewas dalam pesawat keempat yang jatuh di daerah pedalaman Pennsylvania.

23 September 2001: Lantai parkir Atrium Plaza, Senen. Ledakan menghancurkan beberapa mobil, walau tidak ada korban jiwa.

2001: Asrama haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

2002: Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) dan restoran McDonald’s di Sulawesi Selatan.

1 Januari 2002: Di depan rumah makan ayam Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Seorang pelaku, Hasballah tewas seketika di tempat kejadian. Bahan peledak yang digunakan yang digunakan adalah granat manggis K75 buatan Korea.
Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.

18 Januari 2002: Gardu PLN di depan bekas terminal Cililitan, Jakarta Timur. Sementara itu, di Palu, satu ledakan juga mengguncang tiga rumah ibadah. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Pantekosta di Indonesia dan Gereja Kristen Indonesia Sulawesi Selatan Jemaat Palu rusak akibat bom rakitan.

20 Januari 2002: Fathurrahman al Ghozi, seorang Warga Negara Indonesia, ditangkap oleh pihak keamanan Filipina. Lelaki kelahiran Madiun dituduh terlibat dalam pengeboman sebuah stasiun kereta api di pusat kota Manila di malam Tahun Baru 2002. Filipina menyatakan, al Ghozi sebagai salah satu anggota sel al Qaidah di Asia Tenggara.

Maret 2002: Kantor Babinkum, Pulo Gebang, Jakarta.

Juni 2002: Di depan gedung konsulat jenderal Amerika Serikat di Karachi, Pakistan yang mengakibatkan delapan orang tewas.

9 Juni 2002: Di lahan parkir Hotel Jayakarta dan Diskotik Eksotis, Kota, Jakarta Barat. Pelakunya, Dodi Prayoko berhasil ditangkap polisi.

1 Juli 2002: Mal Graha Cijantung, Jakarta. Tujuh orang luka-luka dan tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu. Polisi menangkap lima tersangka yang diyakini terkait dengan Gerakan Aceh Merdeka yakni, Ramli. M. Nur, Mudawali, Muhamad Hasan Irsyadi dan Syahrul. Bom rakitan jenis low explosive itu terdiri dari campuran belerang, alumunium powder, potasium klorat, baterai, dan serpihan besi atau paku.

Oktober 2002: Bandung Supermall dan Istana Plaza, Bandung.

12 Oktober 2002: Tiga ledakan bom mengguncang Bali. Ledakan pertama dan kedua mengguncang kawasan di Jalan Legian, Kuta. Sedangkan ledakan lainnya terjadi di dekat kantor konsulat AS, Denpasar. Di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan meledak di pintu gerbang masuk kantor Konjen Filipina. Tidak ada korban jiwa.

Ledakan di Jalan Legian, mengakibatkan setidaknya 187 tewas dan 400-an lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan parah dalam radius 100 meter dari pusat ledakan. Polisi mengidentifikasikan bahwa ledakan berasal dari bom mobil yang diletakkan dalam Mitsubishi L300.

Sebagai peracik bahan-bahan kimia bahan peledak, Sarjiyo alias Sawad, dihukum seumur hidup oleh majelis hakim PN Denpasar yang juga menghukum Saad alias Mat Ucang 20 tahun penjara lantaran menyembunyikan Mukhlas alias Ali Gufron saat dalam pelarian. Hernianto dihukum 12 tahun penjara. Selain itu, kelompok Kalimantan, seperti Mubarok dihukum seumur hidup, Sukastopo tiga tahun, Imam Susanto empat tahun delapan bulan, Mujarot lima tahun, Hamzah Baya enam tahun, Eko Hadi P empat tahun enam bulan, Puriyanto empat tahun enam bulan, Firmansyah empat tahun, Syamsul Arifin tiga tahun penjara, Sofyan Hadi enam tahun, Sirojul Munir lima tahun, Sukastopo tiga tahun, Muhammad Yunus enam tahun.

Sementara itu, Ali Imron alias Ale -adik kandung Amrozi, dihukum seumur hidup. Imam Samudra dihukum hukuman mati lantaran secara bersama-sama dengan anggota kelompoknya melakukan aksi pemboman itu; secara bersama-sama menyiapkan dana untuk membiayai bom Bali. Ini berkaitan dengan perampokan toko emas 'Elita' di Serang, Banten, yang dananya digunakan untuk biaya bom Bali. Diantaranya, Rp. 20 juta yang diberikan kepada Amrozi untuk membeli bahan-bahan peledak, serta tambahan biaya membeli mobil Mitsubishi L-300; aktifitasnya sebagai tokoh penting dalam kasus bom Malam Natal di empat gereja di Batam 24 Desember 2000: Gereja Pante Kosta Pelita, Gereja GKPS Sei Panas, Gereja Betani May Mart, serta Gereja Beato Damian, di kawasan Bengkong Green; secara bersama-sama dan bersekutu atau masing-masing bertindak untuk dirinya sendiri dengan sengaja membakar atau menjadikan letusan yang dapat mendatangkan bahaya umum bagi barang. Dalam peristiwa bom Batam, selain merusak gereja, juga menimbulkan korban manusia, 26 luka berat, serta 3 orang luka ringan

Di Manado, pada saat yang hampir bersamaan juga terjadi ledakan di depan kantor konsulat Filipina di Jalan Tikala. Pada peristiwa yang tidak menelan korban jiwa itu, polisi menangkap dua pelaku pemboman: Otje dan Idris.

5 Desember 2002: Mal Ratu Indah Makassar pada malam Idul Fitri. Tiga orang tewas dalam peristiwa itu. Enam belas orang ditetapkan sebagai tersangka, diantaranya, Agung Abdul Hamid, Mukhtar Daeng Lau, Usman, Masnur, Azhar Daeng Salam, Ilham, Hizbullah Rasyid, Dahlan, Lukman, Suryadi, Abdul Hamid, Iwal, Mirzal, Itang, Khaerul, dan Kahar Mustafa. Dua belas orang telah berhasil ditangkap polisi, empat orang lainnya yang masih buron adalah Agung Abdul Hamid, Dahlan, Mirzal dan Hizbullah Rasyid.

Januari 2003: Pangkalan bajaj di Jalan Jembatan Besi Raya Gang I, Tambora, Jakarta. Ledakan berasal dari bom Molotov yang dilemparkan ke pangkalan bajaj yang mengakibatkan sebuah bajaj terbakar. Bom itu terbuat dari botol bir isi bensin dan sumbu. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sementara itu, ledakan bom rakitan terjadi dan mengenai dua polisi di jembatan besi Jorong Silawai, Kecamatan Airbangis, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.

14 Januari 2003 : Ambon.

3 Februari 2003: Wisma Bhayangkari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Ledakan berasal dari sebuah bom rakitan yang dibuat dari pipa paralon sepanjang 11 cm dengan diameter 16 cm, ditutup dengan lempengan baja yang dilapisi dengan semen. Walau berkekuatan rendah, ledakan merusakan satu mobil dan menghancurkan bagian bagunan yang ada di Wisma Bhayangkari. Polisi menangkap tersangka pelaku pemboman, Ajun Komisaris Polisi Anang Sumpena. Tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu.

1 April 2003: Bom mengguncang Medan. Kali ini terjadi lagi di jalur pipa milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Diperkirakan bom meledak pukul 03.00 WIB. Tak ada korban jiwa.

24 April 2003: Di jembatan Kali Cideng, belakang kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sasaran kemungkinan ditujukan ke kantor PBB. Bom rakitan itu terbuat dari besi yang panjangnya sekitar 33 sentimeter, dengan diameter sekitar 10 sentimeter, dan ketebalan pipanya sekitar 6,6 milimeter. Ledakan berkekuatan rendah. Tidak ada korban.

27 April 2003: Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu, tujuh orang yang merupakan satu keluarga menjadi korban ledakan. Lima di antaranya dirawat di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk PIK dan dua lainnya dirawat di RSU Tangerang. Ledakan berkekuatan rendah. Belum diketahui penyebab dan motif ledakan.

30 Juni 2003 : Di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh. Sementara itu, satu bom lainnya dapat dijinakkan di satu rumah sakit umum Kota Banda Aceh. Tiga pedagang menderita luka terkena serpihan bom.

14 Juli 2003: Gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Tidak ada korban jiwa.

10 Juli 2003: Pasar Koronadal, Filipina Selatan. Ledakan menewaskan tiga orang serta mencederai setidaknya 29 orang.

Juli 2003: Saat konser musik terbuka di Moskow, Rusia. Bom bunuh diri itu menewaskan 14 orang serta puluhan terluka.

5 Agustus 2003: Hotel JW Marriott, Jakarta. Dengan bahan peledak, antar lain berupa CLO3, Almunium Fowder, TNT, Detanator dan Detonating Cord (sumbu peledak), bom menewaskan 13 orang, melukai 74 orang dan menghancurkan 22 mobil.

Menurut keterangan tersangka Amran Bin Mansur alias Andi Saputra, bahan peledak bom menggunakan sisa-sisa bom Malam Natal 2000 yang diselundupkan dari Fillipina Selatan sebelum 2000. Amran, pria kelahiran Pontian Johor Malaysia, merupakan anggota Jamaah Islamiyah yang berperan sebagai penyedia bahan peledak bom Malam Natal 2000. Amran mendistribusikan bahan peledak ke empat tempat pengeboman: gereja-gereja di Batam, Pekan Baru (Sumatera), Jawa dan Nusa Tenggara Timur.

Perintah tertinggi pengeboman Malam Natal itu ada di tangan Hambali alias Encep Nurjaman, pria Cianjur Jawa Barat yang ditangkap di Ayutthaha Thailand, 2003, oleh aparat intelijen Thailand. Hambali kemudian menunjuk penanggung-jawab eksekusi di empat tempat itu, dua di antaranya, Imam Samudera alias Kudama untuk Batam dan Idris alias Gembrot untuk Pekanbaru. Kepada para penanggung-jawab itulah, Amran menyerahkan bahan peledak. Selain bom, Amran juga menyerahkan enam senjata jenis revolver asal Malaysia: tiga untuk Batam dan tiga untuk Pekanbaru. Selepas itu, Amran kabur ke Malaysia, tapi kembali lagi ke Indonesia pada 2001. Lewat jalur ilegal, Amran dua kali keluar-masuk: Batam, Johor Malaysia, Nunukan Kalimantan Timur dan Manado, Sulawesi Utara.

Selain Amran, ada penyedia dana bernama Jabfar -juga warga Malaysia- yang berhasil ditangkap tim anti teror Mabes Polri di Desa Grinsing, Batang, Jawa Tengah, 5 Februari 2004. Jabfar inilah yang menuntun aparat untuk menangkap Amran.

Baik Amran maupun Jabfar sudah aktif dalam pengeboman di Indonesia sejak 1999. Tapi pada 2001, mereka sudah tidak aktif lagi. Jabfar adalah pengikut Pondok Pesantren Lukmanul Hakim milik Amir Majelis Mujahidin Indonesia, Ustadz Abu Bakar Baasyir di Malaysia yang sudah dibubarkan. Amran dan Jabfar juga bekerja-sama dalam pengeboman Malam Natal 2000. Tapi selepas tugas, mereka berpisah dan kabur.

Terbukti terlibat dalam persiapan aksi pengeboman Hotel JW Marriott, Sardona Siliwangi bin Azwar, 23 tahun, dihukum sepuluh tahun penjara oleh majelis hakim PN Bengkulu. Sardona sendiri saat ini adalah mahasiwa semester satu Akademi Komputer swasta di Kota Bengkulu. Diperkirakan, sekitar 4 Januari hingga pelaksanaan pengeboman di Hotel JW Marriott 5 Agustus 2003, dirinya ikut bersama-sama menyimpan bahan peledak yang dibungkus enam kardus di kediamannya di Jalan Gedang Kilometer 6,5, Rt.1-Rw.01, nomor 43, Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu. Perbuatan terdakwa dilakukan bersama-sama dengan Asmar Latin Sani (pelaku bom bunuh diri), Noor Din Moh Top alias Isa, Dr. Azhari alias bahar, Moh. Rais alias Indra alias Iskandar alias Ryan Arifin, Toni Togar alias Indra Warman dan Mohammad Ihsan alias Idris alias Joni Hendrawan alias Gembrot alias Jo.

7 Agustus 2003: Di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Akibat ledakkan, Bachtiar alias Manto, 20 tahun, yang diduga kuat sebagai perakit bom itu tewas.

12 September 2003: Di daerah konflik Poso, Sulawesi Tengah. Ledakan bom mengakibatkan lima warga luka-luka.

8 November 2003: Bom mobil meledak dalam komplek ekspatriat Arab di Riyadh, Arab Saudi, menewaskan 17 orang dan 120 warga lainnya luka-luka.

15 November 2003: Di luar sinagoga di Istanbul, Turki, yang penuh terisi orang. Bom mobil menyebabkan 20 orang tewas dan 300 lainnya terluka.

20 November 2003: Istanbul, Turki. Bom bunuh diri menewaskan 27 orang dan 450 lainnya cedera.

5 Desember 2003: Di dekat perbatasan Rusia-Chechnya. Bom bunuh diri meledakkan kereta api, menewaskan 36 orang dan sekitar 150 orang lainnya cedera.

5 Desember 2003: Makassar, Sulawesi Selatan. Muhammad Tang alias Ittang (30) yang telah membantu pelarian otak bom Makassar, Agung Hamid, dihukum tujuh tahun penjara oleh PN Makassar, Sulawesi Selatan yang juga menghukum Suryadi Mas'ud (31) delapan tahun penjara. Selain itu, Khaerul alias Herul alias Mato (23) dihukum tujuh tahun penjara, Kaharuddin Mustafa lima tahun penjara lantaran ikut membantu dan memberikan kemudahan kepada tersanga Agung Hamid yang disebut-sebut sebagai otak peledakan. Imal Hamid, 35 tahun, dihukum enam tahun penjara lantaran menyembunyikan informasi pelaku tindak pidana terorisme, yaitu sudah tahu adanya bahan peledak berupa dua karung photasium dan satu karung TNT yang disimpan Agung Hamid (buron) di rumahnya, di Desa Garessi, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Suriadi SPd, 32 tahun, dihukum tujuh tahun penjara.

9 Desember 2003: Di dekat gedung parlemen Rusia di Moskow. Akibat bom bunuh diri itu, belasan orang luka berat. Dua wanita pelaku pemboman ditemukan tewas.

Januari 2004: Di Medan, Sumatera Utara. Pelakunya adalah penjual mie Aceh dan anggota separatis Gerakan Aceh Merdeka: Sfd Bin Slm alias Fudin (30) dan AS alias Mamad (24), penduduk Samlantira dan Kecamatan Tanah, Aceh Utara.

Sementara itu, bom juga meledak di Kafe Samfodo Indah di Kota Palopo, Sulawesi Selatan dan mengakibatkan empat tewas dan dua orang lagi mengalami luka-luka. Pelakunya, Arman, Idil, Ahmad Rizal, Jeddi, Benardi dan Jasmin. Enam orang lainnya yang masih buron adalah Aswandi alias Aco bin Kasim, Ishak, Nirwan, Kahar dan Agung Hamid. Disinyalir, Agung Hamid juga tokoh utama peledakan bom di Mal Ratu Indah Makassar, 5 Desember 2002.

11 Maret 2004: Madrid, Spanyol. Ledakan bom menewaskan 200 orang. Tersangkanya, tiga warga Maroko dan dua asal India ditangkap, dan diyakini terkait dengan jaringan penjualan dan pemalsuan telepon seluler dan SIM Card. “Kemungkinan, kelima tersangka memiliki hubungan dengan kelompok radikal di Maroko,” kata Menteri Dalam Negeri Spanyol, Angel Acebes.

21 Maret 2004: Rumah milik nyonya Sugeng di Jalan Bhakti Abri Kampung Sindangrasa, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cimanggis Depok. Ledakan bom rakitan itu tidak memakan korban jiwa dan kerusakan berarti.

21 Maret 2005: Dua Bom meledak di Ambon.

8 Juni 2005: Bom Pamulang, Tangerang 2005, bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa.

1 Oktober 2005: Bom Bali 2005, , bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.

31 Desember 2005: Pemboman Palu 2005, bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.









Kumpulan Berita Sepak Terjang Geng Islam






Terbaru!

Teror di Mumbai India (26 November 2008)

Di masa-masa awal geng Islam berdiri

Perampokan Besar di Lembah Badr (Perang Badar)
Pembunuhan-pembunuhan terhadap Para Pengkritik Geng Islam
Pembantaian 800 Orang Yahudi di Medinah
Perampokan Kota Kaybar
Teror-teror Lain oleh Muhammad dan anggota gengnya (100 Teror Lengkap)

Di masa kini

- Indonesia -

Bom Kedubes Filipina di Jakarta (1 Agustus 2000)
Bom Kedubes Malaysia di Jakarta. (27 Agustus 2000)
Bom Gedung Bursa Efek Jakarta (13 September 2000)
Bom malam Natal (24 Desember 2000)
Bom Plaza Atrium Senen Jakarta (23 September 2001)
Bom Restoran KFC Makassar (12 Oktober 2001)
Bom sekolah Australia di Jakarta (6 November 2001)
Bom malam Tahun Baru (1 Januari 2002)
Bom Bali 1 (12 Oktober 2002)
Bom Restoran McDonald's Makassar (5 Desember 2002)
Bom Kompleks Mabes Polri (3 Februari 2003)
Bom Bandara Cengkareng (27 April 2003)
Bom Hotel JW Marriott (5 Agustus 2003)
Bom cafe di Palopo (10 Januari 2004)
Bom Kedubes Australia di Jakarta (9 September 2004)
Bom Gereja Immanuel di Palu Sulawesi Tengah (12 Desember 2004)
Bom Ambon (21 Maret 2005)
Bom Pamulang di Tangerang, (8 Juni 2005)
Bom Bali 2 (1 Oktober 2005)
Pemboman Palu (31 Desember 2005)
Perusakan dan Pembakaran Rumah Ibadah
Pemenggalan 3 Siswi di Poso
Kerusuhan Mei 1998 di Indonesia
Penganiayaan & Pembunuhan Gara-gara Menubruk Dinding Masjid
Hajar Sesama Geng Islam (FPI vs AKKBB di Silang Monas Jakarta)


- Luar Negeri -

Pemboman Boeing 747 - Peristiwa Lockerbie (21 Desember 1988)
Peruntuhan Menara WTC di New York (11 September 2001)
Pemboman Stasiun KA di Madrid Spanyol (11 Maret 2004)
Kebiadaban Muslim Chechen di Beslan Rusia (1 September 2004)
Pembunuhan Theo Van Gogh (2 November 2004)
Peledakan Bom di Stasiun Kereta Api Bawah Tanah London (7 Juli 2005)
Peledakan Bom di Stasiun Kereta Api Bawah Tanah London (21 Juli 2005)
Bom Bunuh Diri di Hotel Marhaba Peshawar Pakistan (15 Mei 2007)
Kasus Penyanderaan 23 Warga Korsel (19 Juli 2007)
Bom Bunuh Diri di Kandahar (12 Desember 2007)
Bom Bunuh Diri di Peshawar Pakistan (17 Januari 2008)
Teror Bom di Kandahar Tewaskan 80 Orang (17 Februari 2008)
Penculikan terhadap Teknisi China di Pakistan (2 September 2008)
Bom Bunuh Diri Tewaskan Gubernur Afghanistan (13 September 2008)
Bom Bunuh Diri di Baghdad (15 September 2008)
Pembantaian 40 Penumpang Bus oleh Taliban (16 Oktober 2008)
Bom Baghdad Tewaskan 20 Orang (25 November 2008)
Bom Bunuh Diri di Peshawar Pakistan (2 Desember 2008)
Bom Bunuh Diri di Kota Mardan Pakistan (31 Oktober 2008)

PEDOFILIA DALAM ISLAM!

Islam mengajarkan PEDOFILIA (QS 65:4)

QS 65:4 PEDOFILIA DALAM ISLAM!

Gambar
Gambar
Gambar

Jangan lupa penerapan nikah silang sodomisasi dan pedofilia dalam Islam:

Mengapa Para Imam & Mullah Doyan Sodomi Anak²?

Banyak tuuh beritanya di koran2 Indonesia:
Warga Pati Tuntut Penyodomi Santri Ditangkap
Guru Ngaji Sodomi 26 Murid TK
Target: Guru ngaji sodomi anak muridnya
Guru Ngaji Sodomi 3 Muridnya
Guru Ngaji Sodomi 27 Anak
Korban Sodomi oleh Guru Ngaji Trauma Lihat Pria
Guru Ngaji Ditangkap, Sodomi 11 Santrinya
Anak usia 10 tahun di sodomi, uztad di Delhi ditangkap
Imam Perkosa Anak Laki
Ustad Usia 21 Tahun Ditangkap Karena Tuduhan Melakukan Sodomi
Madrasah: Tempat Kembangbiak Jihadis dan Virus HIV - AIDS

Terjemah QS At talaq ayat 1-4

1. Hai nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)[1481] dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang[1482]. Itulah hukum-hukum Allah, Maka Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru[1483].
2. Apabila mereka Telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu Karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
3. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
4. Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

Muhammad Menjiplak tanpa Mengerti Apa yang Dijiplaknya

Muhammad Menjiplak tanpa Mengerti Apa yang Dijiplaknya


Muhammad menjiplak kitab-kitab sebelumnya dan banyak terjadi salahtafsir/kesalahpahaman.
Saya melihat Muhammad adalah orang bodoh yang mencoba menjiplak sesuatu yang tidak dipahaminya.

Beberapa Contoh:

1) Orang Yahudi dan orang Kristen mengatakan kitab mereka adalah FIRMAN TUHAN. Muhammad tidak paham maksud istilah "firman Tuhan" dan menyangka KITAB SUCI adalah PEMBERIAN TUHAN dalam arti harfiah. Karena itu, dengan sangat memalukan Muhammad menunjukkan kebodohannya: Dia mengatakan dalam Qurannya kalau Tuhan menurunkan Kitab Taurat, kitab Zabur, kitab Injil kepada nabi-nabi sebelumnya, dan dengan begitu, Alqurannya juga harus diakui sebagai kitab suci dari Tuhan.

2) Di dalam Perjanjian Baru terdapat surat-surat kiriman para rasul. Muhammad yang naif itu mengira "surat-surat" tersebut adalah surat dikte malaikat jibril, sehingga kemudian dia menyebut kumpulan ayat dalam Qurannya sebagai surat. Padahal surat dalam PB itu adalah SURAT DALAM ARTI HARFIAH, bukan SURAT KIRIMAN DARI SURGA.

3) Di dalam Taurat kitab pertama tertulis bahwa Adam dan Hawa pertama kali ditempatkan di Taman Eden. Muhammad yang mengetahui kisah tersebut, ia menafsirkan secara keliru (salah persepsi), dikiranya TAMAN EDEN = KAHYANGAN/SURGA, sehingga dia mengarang dalam Qurannya kalau manusia pertama itu ditempatkan di SURGA, dan bukan di bumi. Dia tidak menyadari bahwa akan timbul kerancuan dalam kisah penciptaan, sebab Muhammad menceritakan Allohnya menciptakan bumi, tapi manusia bukannya ditaruh di bumi malah ditaruh di surga. Ketidakkonsistenan ini adalah bukti Muhammad telah salah dalam mempersepsikan letak Taman Eden.

4) Ada kisah yang saling tertukar, membuktikan jiplakan Muhammad dilakukan secara serampangan dan Muhammad tidak benar-benar menguasai materi. Beberapa contoh kisah yang saling tertukar di antaranya kisah Haman yang sebenarnya ada pada zaman Ester dikira hidup pada zaman Musa (sebagai pejabat Firaun), kisah Thalut (Saul) yang tertukar dengan Gideon, kisah meledaknya bukit yang menandai kehadiran Tuhan pada zaman Elia tertukar dengan kisah Musa, saudara perempuan Harun (Miryam) dikira ibunda dari nabi Isa, Imam Zakharia ayahanda dari Yahya Pembaptis dikira nabi Zakharia yang hidup pada masa Perjanjian Lama, dan masih banyak lagi.
Ide-ide yang mempengaruhi Muhammad

Ide menjadi rasul bagi orang Quraish

Ide ini berasal dari:
1) Khadijah
2) Waraqa

Pada mulanya, tidak ada keinginan dalam diri Muhammad menjadi rasul. Keinginan itu kemudian muncul dari ide-ide yang dilontarkan oleh Khadijah dan Waraqa, sebagaimana ditulis oleh sejarawan Islam tertua berikut ini.

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 198

Kemudian Jibril pergi dari hadapanku, dan aku pulang menemui keluargaku. Ketika aku bertemu Khadijah, aku duduk di pahanya, dan bersandar padanya. Khadijah berkata, `Hai Abu Al-Qasim, di mana engkau berada? Sungguh, aku telah mengutus orang-orangku untuk mencarimu hingga mereka tiba di Makkah atas, kemudian pulang tanpa membawa hasil.' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, `Kemudian aku ceritakan kepada Khadijah kejadian yang baru aku alami. Khadijah berkata, `Saudara misanku, bergembiralah, dan tegarlah. Demi Dzat yang jiwa Khadijah berada di Tangan-Nya, sungguh aku berharap kiranya engkau menjadi Nabi untuk umat ini'."


Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 199

Usai melakukan penyendirian di Gua Hira', Rasulullah SAW melakukan aktifitas-aktifitas yang biasa beliau lakukan. Beliau pergi ke Ka'bah, dan thawaf di sekitarnya. Ketika beliau sedang thawaf, beliau bertemu dengan Waraqah bin Naufal. Waraqah bin Naufal berkata kepada beliau, `Keponakanku, ceritakan kepadaku apa yang telah engkau lihat dan engkau dengar!' Rasulullah SAW menceritakan apa yang beliau lihat dan dengar kepada Waraqah bin Naufal. Waraqah bin Naufal berkata, "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh engkau adalah Nabi untuk umat ini. Sungguh telah datang kepadamu Malaikat Jibril yang dulu pernah datang kepada Musa. Sungguh, engkau pasti akan didustakan, diganggu, diusir, dan diperangi. Seandainya aku berada pada hari itu, pasti aku menolong Allah dengan pertolongan yang diketahui-Nya.' Kemudian Waraqah bin Naufal mendekatkan kepalanya kepada Rasulullah SAW dan mencium ubun-ubun beliau. Setelah itu, Rasulullah SAW pulang ke rumahnya."


Jadi jelaslah sudah, bahwa kedua orang di atas (Khadijah dan Waraqa) memiliki peran penting dalam mempengaruhi Muhammad, sehingga dalam benak Muhammad timbul keinginan menjadi rasul bagi orang Arab Quraish.


Ide menjadi mesias bagi orang Yahudi

Ide ini berasal dari orang-orang Anshar

Pada mulanya, tidak ada keinginan dalam diri Muhammad menjadi nabi bagi orang Yahudi, yaitu mesias/nabi yang dijanjikan. Orang-orang Anshar-lah yang menanamkan ide tersebut ke dalam diri Muhammad, sehingga kemudian dia ingin menjadi nabi bagi orang Yahudi pula.

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 389

Ketika Rasulullah SAW berbicara dengan orang-orang Al-Khazraj tersebut dan mengajak mereka kepada Islam, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Hai kaumku, ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya inilah nabi yang dijanjikan orang-orang Yahudi kepada kalian. Oleh karena itu, kalian jangan kalah cepat kepadanya dari orang-orang Yahudi."


Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 176

Kami adalah orang-orang musyirikin, dan penyembah patung-patung, sedang mereka (Yahudi) adalah ahli kitab. Mereka mempunyai ilmu yang tidak kami ketahui. Konflik terus meledak di antara kami dengan mereka. Jika kami mendapatkan dari mereka apa yang tidak disukai, mereka berkata kepada kami: 'Sesungguhnya sekarang telah dekat kemunculan seorang nabi. Kelak bersama nabi tersebut, kami akan membunuh kalian seperti pembunuhan terhadap Ad dan Iram."


Jadi jelaslah sudah, bahwa orang-orang Anshar itu telah membangun ide baru ke dalam pikiran Muhammad, bahwa dia bukan hanya rasul bagi orang-orang Arab, tapi juga "mesias" yang dinanti-nantikan umat Yahudi.


Ide memerangi kafir

Ide ini berasal dari orang-orang Anshar.

Semula sewaktu di Mekkah, sebelum Muhammad bertemu (bergaul) dengan orang-orang Anshar Medinah, belum ada terpikir dalam benaknya bahwa dia perlu memakai cara kekerasan untuk membuat sukses cita-citanya menjadi nabi. Orang-orang Anshar yang merupakan golongan tersisih di kota Medinah, kaum marjinal yang kerap melakukan tindakan kriminal dan melakukan penjarahan terhadap warga kelas atas (Yahudi), mulai menanamkan ide baru kepada Muhammad: Bila kau ingin sukses diakui nabi, gunakan cara kekerasan. Hanya lewat perang-lah, cita-cita menjadi "PEMIMPIN UMAT MANUSIA" akan tercapai.

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 401

Teks Baiat Yang Diambil Rasulullah SAW dari Kaum Anshar
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbicara. Beliau membaca Al-Qur'an, mengajak mereka kepada agama Allah dan mengharapkan keislaman mereka. Setelah itu, beliau bersabda, `Aku membait kalian agar kalian melindungiku sebagaimana kalian melindungi anak-istri kalian.' Al-Barra' bin Ma'rur memegang tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sal-lam kemudian ia berkata, `Ya, demi Dzat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, kami pasti melindungimu sebagaimana kami melindungi anak istri kami. Baiatlah kami wahai Rasulullah! Demi Allah, kami ahli perang dan ahli senjata. Itu kami wariskan dari satu generasi kepada generasi lainnya.' Ketika Al-Barra' bin Ma'rur sedang berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ucapannya dipotong Abu Al-Haitsam bin At-Tayyahan. Abu Al-Haitsam bin At-Tayyahan berkata, `Wahai Rasulullah, sesungguhnya kita mempunyai hubungan dengan orang-orang (orang-orang Yahudi) dan kami akan memutusnya. Jika kami telah melakukannya, kemudian Allah memenangkanmu, maka apakah engkau akan pulang kepada kaummu dan meninggalkan kami?' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum, kemudian beliau bersabda, `Tidak. Darah (kalian) ialah darah(ku). Kehormatan (kalian) adalah kehormatan(ku). Aku bagian dari kalian dan kalian bagian dari diriku. Aku memerangi siapa saja yang kalian perangi dan berdamai dengan orang-orang yang kalian berdamai dengannya.'
Setelah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, `Pilih untukku dua belas naqib (pemimpin) agar mereka menjadi pemimpin bagi kaumnya.' Mereka memilih dua belas naqib dari mereka; sembilan dari Al-Khazraj dan tiga dari Al-Aus."


Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 404

Perkataan Al-Abbas bin Ubadah pada Malam Al-Aqabah
Ibnu Ishaq berkata bahwa Ashim bin Umar bin Qatadah berkata kepadaku bahwa ketika kaum Anshar berkumpul untuk membaiat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka Al-Abbas bin Ubadah bin Nadhlah Al-Anshari, saudara Bani Salim bin Auf berkata, "Hai orang-orang Al-Khazra, tahukah kalian, untuk apa kalian membaiat orang ini?" Mereka menjawab "Ya, kami tabu." Al-Abbas bin Ubadah berkata, "Sesungguhnya kalian membait orang ini untuk memerangi orang-orang berkulit merah dan orang-orang berkulit hitam. Jika harta kalian yang habis itu kalian anggap sebagai musibah dan meninggalnya pemimpin-pemimpin kalian itu kalian anggap sebagai pembunuhan, maka menyerahlah kalian sejak sekarang. Demi Allah, jika kalian melakukan hal yang demikian, itulah kehinaan di dunia dan akhirat. Jika kalian yakin bahwa kalian memenuhi apa yang ia serukan kepada kalian, kendati hal tersebut mengurangi harta kalian dan menewaskan orang-orang terhormat kalian, ambillah dia. Demi Allah, itu kebaikan di dunia dan akhirat." Mereka berkata, "Kami mengambilnya kendati hal ini mengurangi harta kami dan menewaskan orang-orang tehormat kami. Jika karena melakukan hal tersebut, kami mendapatkan apa wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW bersabda, "Surga." Mereka berkata, "Ulurkan tanganmu!" Rasulullah SAW mengulurkan tangannya kemudian mereka membaiat beliau. Ashim bin Umar bin Qatadah berkata "Demi Allah, Al-Abbas berkata seperti itu untuk menguatkan rantai Rasulullah SAW di leher mereka."


Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 405

Ka'ab bin Malik berkata, "Setelah kami membaiat Rasulullah Shallallahu a!aihi wa Sallam, syetan menjerit dari atas Al-Aqabah dengan teriakan keras yang bisa aku dengar, `Hai penduduk Al-Jabajib, ketahuilah bahwa Muhammad dan orang-orang murtad bersamanya telah bersatu untuk memerangi kalian.'
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, `Ini Azab, syetan Al-Aqabah. Ini anak Azyab. Dengarkan wahai musuh Allah, demi Allah, aku pasti mematikanmu.'
Setelah itu, Rasulullah SAW bersabda kepada kaum Anshar, `Pulanglah kalian ke pos kalian'."

Sebagian Orang-orang Anshar Ingin Segera Perang
Al-Abbas bin Ubadah bin Nadhlah berkata kepada Rasulullah SAW, "Demi Allah yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, jika engkau mau, kami akan pergi kepada orang-orang di Mina dengan pedang-pedang kami." Rasulullah SAW bersabda, "Kami tidak diperintahkan untuk itu. Pulanglah kalian ke pos kalian."


Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 421

"Sebelum terjadinya baiat AI-Aqabah, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak diizinkan berperang dan darah tidak dihalalkan bagi beliau. Beliau hanya diperintahkan berdakwah kepada jalan Allah, bersabar terhadap semua gangguan dan memaafkan orang bodoh. Ketika itu, orang-orang Quraisy menyiksa kaum Muhajirin yang mengikuti beliau hingga mengeluarkan mereka dari agama mereka dan mengusir mereka dari negeri mereka. Kaum Muslimin Makkah berada di antara disiksa karena agamanya dan disiksa di depan mereka atau lari ke negeri-negeri lain. Di antara mereka ada yang lari ke Habasyah, ada yang lari ke Madinah dan ada yang lari ke negeri-negeri lain.

Ketika orang-orang Quraisy semakin membangkang kepada Allah Azza wa Jalla, menolak kehendak Allah untuk memuliakan mereka, mendustakan Nabi-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam, menyiksa dan mengusir (?) hamba-hamba-Nya yang menyembah-Nya, mentauhidkan-Nya, membenarkan Nabi-Nya dan berpegang teguh kepada agama-Nya, maka Allah Azza wa Jalla mengizinkan Rasul-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam berperang, menahan, mengalahkan orang-orang yang mendzalimi kaum Muslimin dan menindas mereka. Ayat pertama yang turun kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang mengizinkan beliau berperang, darah dihalalkan bagi beliau dan memerangi orang-orang yang menindas beliau seperti dikatakan kepadaku dari Urwah bin Az-Zubair dan ulama-ulama lain ialah firman Allah Tabaraka wa Ta'ala:

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS 22:39-41)


Jelas sekali, bahwa alasan Muhammad "DIIJINKAN BERPERANG" oleh awloh kayalannya adalah karena dia mendapat dukungan dari orang-orang Anshar. Kalau saja dia tidak pernah berjumpa dengan orang-orang Anshar yang beringas dan doyan merampok itu, mungkin saja ayat-ayat palsu tentang "JIHAD" tidak akan pernah dikarangnya.

Ide "Jihad" ini memang berasal dari orang-orang Anshar.


Ide 1/5 harta jarahan untuk Muhammad

Ide ini berasal dari Abdullah bin Jahsy (pemimpin perampokan Nakhla).

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 577

Salah seorang dari keluarga Abdullah bin Jahsy menyebutkan bahwa Abdullah bin Jahsy berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mempunyai hak seperlima dari rampasan perang yang kita peroleh.' Itu terjadi ketika Allah Ta'ala belum mewajibkan seperlima terhadap rampasan perang mereka. Abdullah bin Jahsy menyisihkan bagian seperlima untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan membagi sisanya kepada sahabat-sahabatnya."


Jadi, ide seperlima jatah rampasan itu bukan dari awloh, tapi dari Abdullah bin Jahsy.

Di kemudian hari, Muhammad mengesahkannya dengan ayat (agar seolah-olah awloh yang memerintahkan demikian):

QS 8:41
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.



Ide sholat menghadap Kabah

Ide ini berasal dari Al-Barra bin Ma'rur.

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 398-399

Al-Barra' bin Ma'rur Shalat Sendirian Menghadap Ka'bah

Ibnu Ishaq berkata bahwa Ma'bad bin Ka'ab bin Malik bin Abu Ka'ab bin Al-Qain, saudara Bani Salimah berkata kepadaku bahwa saudaranya. Abdullah bin Ka'ab, orang Anshar yang paling pandai berkata kepadanya. bahwa ayahnya, Ka'ab berkata kepadanya -Ka'ab hadir pada peristiwa baiat Al-Aqabah Kedua dan ikut berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam-, "Kami berangkat bersama para jama'ah haji kaum kami yang masih musyrik. Kami terbiasa shalat dan belajar. Ikut bersama kami AI-Barra' bin Ma'rur, pemimpin dan orang tua kami.

Ketika kami telah siap untuk berangkat dan keluar dari Madinah, Al-Barra' bin Ma'rur berkata, `Hai kaumku, demi Allah, aku mempunyai pendapat. Aku tidak tahu, apakah kalian sependapat denganku dalam hal ini atau tidak?' Kami bertanya, `Apa itu?'

Al-Barra' bin Ma'rur berkata, `Aku berpendapat bahwa aku tidak akan meninggalkan Ka'bah berada di belakang punggungku dan aku tidak berhenti dari shalat menghadap kepadanya.' Kami berkata, `Demi Allah, kami mendapatkan informasi bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat menghadap Syam (Baitul Maqdis) dan kami tidak ingin menentang beliau.'

Al-Barra' bin Ma'rur berkata, `Sungguh, aku akan shalat menghadap Ka'bah.' Kami berkata, `Kami tidak akan melakukannya.'

Jika waktu shalat telah tiba, kami shalat menghadap Syam (Baitul Maqdis), sedang Al-Barra' bin Ma'rur menghadap Ka'bah, hingga kami tiba di Makkah. Kami dibuat lelah oleh tindakan Al-Barra' bin Ma'rur, karena ia tidak mau shalat kecuali dengan caranya sendiri. Ketika kami telah tiba di Makkah, Al-Barra' bin Ma'rur berkata kepadaku. `Hai anak saudaraku, pergilah kepada Rasulullah ShallallahuAlaihi wa Sallam dan bertanyalah kepadanya tentang perbuatanku selama dalam perjalanan. Karena demi Allah, aku melihat telah terjadi sesuatu pada diriku ketika aku melihat kalian menentang perintahku.'

Kami pun pergi kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kami tidak kenal beliau dan tidak pernah melihat beliau sebelumnya. Kami bertemu dengan salah seorang dari penduduk Makkah, kemudian kami bertanya kepadanya tentang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Orang tersebut berkata, `Apakah kalian kenal dengannya?' Kami menjawab, `Tidak.' Orang tersebut bertanya, `Apakah kalian kenal pamannya, Al-Abbas bin Abdul Muththalib?' Kami menjawab, `Ya, kami kenal dengannya. Kami kenal Al-Abbas, karena ia sering datang kepada kami untuk berdagang.' Orang tersebut berkata, 'Jika kalian masuk ke dalam masjid, maka orang yang sedang duduk bersama Al-Abbas itulah yang kalian cari.' Kemudian kami masuk ke dalam masjid, ternyata di dalamnya terdapat Al-Abbas bin Abdul Muththalib sedang duduk dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk bersamanya. Kami ucapkan salam dan duduk kepadanya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya kepada Al-Abbas, `Hai Abu Al-Fadhl, apakah engkau kenal dengan dua orang ini?' Al-Abbas menjawab, 'Ya. Ini Al-Barra' bin Ma'rur, tokoh di kaumnya dan ini ialah Ka'ab bin Malik.' Demi Allah, aku tidak lupa akan pertanyaan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, `Apakah Ka'ab bin Malik yang penyair itu?' Al-Abbas menjawab, 'Ya betul.'

Al-Barra' bin Ma'rur berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, `Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku berada dalam perjalanan ini dan Allah telah memberiku petunjuk kepada Islam, kemudian aku berpendapat untuk tidak menjadikan Ka'bah berada di belakang punggungku, kemudian aku shalat menghadap kepadanya. Sikapku itu tidak disetujui sahabat-sahabatku hingga terjadi sesuatu dalam diriku, maka bagaimana pendapatmu, wahai Rasulullah?'

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, `Engkau telah berada dalam kiblat, jika engkau bersabar terhadapnya.'

Kemudian Al-Barra' kembali kepada kiblat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan shalat bersama kami menghadap ke Syam (Baitul Maqdis). Ada yang mengatakan Al-Barra' tetap shalat menghadap ke Ka'bah hingga ia meninggal dunia. Ini tidak benar, karena kami lebih tahu tentang AI-Barra' bin Ma'rur daripada orang-orang tersebut."

lbnu Hisyam berkata bahwa Aun bin Ayyub Al-Anshar berkata, Di kalangan kami, terdapat manusia pertama yang shalat Menghadap Kabah Ar-Rahman di antara Masyair. Yang dimaksud dengan manusia pertama tersebut ialah Al-Barra' bin Ma'rur.


Jadi jelaslah sudah, bahwa ide sholat menghadap Kabah (rumah 360 berhala) adalah berasal dari Al-Barra bin Ma'rur.

Di kemudian hari, setelah Barra meninggal, Muhammad mengarang ayat tentang pemindahan kiblat dari Yerusalem (baitul maqdis) ke Mekkah di mana terdapat Kabah (360 berhala):

QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

QS 2:149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

QS 2:150. Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.


Ide Al-Barra itu tidak salah, karena memang di situlah letak kedudukan tuhannya Muhammad. Ayat berikut dikarang Muhammad jauh sebelum peristiwa baiat Al-Aqabah:

QS 27:91. Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.


Tuhannya ada di Kabah, maka sungguh tepat kalau sholatnya juga harus menghadap Kabah.
Ide Al-Barra benar-benar ide yang sangat brilian yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh Muhammad.


Ide keharusan memakai hijab (jilbab total) bagi wanita muslim

Ide ini berasal dari Umar bin Khattab.

Sahih Al-Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 313:

Diceritakan oleh Umar bin Khattab: Aku berkata, "Oh Rasul Allah! Orang-orang alim dan orang-orang mata keranjang ada di sekitarmu, jadi sebaiknya aku sarankan bahwa engkau memerintahkan istri-istrimu untuk memakai kerudung." Kemudian Allah menurunkan ayat tentang hijab (=pakaian yang menutupi seluruh tubuh wanita kecuali mata)


Ayat yang dibuat Muhammad untuk mengesahkan ide Umar tersebut:

QS 33:59

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.



Imam Suyuti dalam bukunya: "Sebab Turunnya Ayat Alquran", halaman 466-467 menjelaskannya secara detil:

Sebab turunnya ayat
Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah, "Setelah turunnya perintah berhijab, suatu ketika Sau'dah (salah seorang istri Rasulullah) keluar untuk membuang hajat. Sau'dah adalah seorang wanita berbadan besar sehingga akan langsung dikenali jika berpapasan dengan orang yang telah mengenalnya. Di tengah jalan, Umar melihatnya. Umar lalu berkata, 'Wahai Sau'dah, kami sungguh masih dapat mengenali engkau. Oleh karena itu, pertimbangkanlah kembali bagaimana cara engkau keluar!'

Mendengar ucapan Umar itu, Sau'dah langsung berbalik pulang dengan cepat. Pada saat itu, Rasulullah tengah makan malam di rumah saya dan di tangan beliau tengah tergenggam minuman. Ketika masuk ke rumah, Sau'dah langsung berkata, 'Wahai Rasulullah, baru saja saya keluar untuk menunaikan hajat. Akan tetapi, Umar lalu berkata begini dan begini kepada saya.' Tiba-tiba turun wahyu kepada Rasulullah. Ketika wahyu selesai dan beliau kembali ke kondisi semula, minuman yang ketika itu beliau pegang masih tetap berada di tangannya. Rasulullah lalu berkata, 'Sesungguhnya telah diizinkan bagi kalian keluar rumah untuk menunaikan hajat kalian." (Shahih Bukhari, kitab at-Tafsiir, hadits nomor 4795).

Ibnu Sa'd, dalam kitab ath-Thabaqaat, meriwayatkan dari Abu Malik yang berkata, "Para istri Rasulullah biasa keluar di malam hari untuk menunaikan hajat. Akan tetapi, beberapa orang munafik kemudian mengganggu mereka di perjalanan sehingga mereka merasa tidak nyaman. Ketika hal tersebut dilaporkan (kepada Rasulullah), beliau lantas menegur orang-orang tersebut. Akan tetapi, mereka balik berkata, 'Sesungguhnya kami hanya melakukannya dengan isyarat tangan (menunjuk-nunjuk dengan jari).' Setelah kejadian itu, turunlah ayat ini." Ibnu Sa'ad juga meriwayatkan hal serupa dari al-Hasan dan Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi.



Ide menuhankan hajar aswad

Ide ini berasal dari bani Quraish.

Kita tahu, bahwa di Kabah ada 360 berhala. Tapi pada waktu renovasi, orang-orang Quraish tidak ribut dengan berhala-berhala lain, tapi hanya ribut mengenai Hajar Aswad. Itu artinya, di antara ratusan berhala yang ada di Kabah, hanya hajar aswad satu-satunya "SESEMBAHAN" yang paling dikeramatkan oleh suku Quraish. Dan itulah kemudian yang menjadikan ide bagi Muhammad untuk menyembahnya dan menjadikannya tauhid (satu-satunya) di Kabah.

Mari kita baca kisah perselisihan orang-orang Quraish mengenai peletakan Hajar Aswad:

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 162-163

Konflik Orang-orang Quraisy dalam Peletakan Hajar Aswad

Ibnu Ishaq berkata, "Semua kabilah di Quraisy mengumpulkan batu-batu untuk pembangunan Ka'bah. Setiap kabilah mengumpulkan batu sendiri-sendiri, kemudian mereka membangun Ka'bah. Ketika pembangunan memasuki tahap peletakan Hajar Aswad, mereka bertengkar. Setiap kabilah ingin mengangkat Hajar Aswad ke tempatnya tanpa melibatkan kabilah lainnya. Itulah yang terjadi hingga mereka berdebat, saling sumpah, dan bersiap-siap untuk perang. Bani Abduddaar mendatangkan mangkok yang penuh dengan darah, kemudian mereka bersekutu dengan Bani Adi bin Ka'ab bin Luai untuk mati bersama dan memasukkan tangan mereka ke dalam mangkok darah tersebut. Oleh karena itu, mereka dinamakan La 'aqatu Ad-Dami (sesendok darah). Orang-orang Quraisy selama empat atau lima malam dalam kondisi seperti itu."

Penyelesaian Konflik

Ibnu Ishaq berkata, "Kemudian mereka bertemu di Masjidil Haram untuk berunding. Sebagian perawi mengaku bahwa Abu Umaiyyah bin Al-Mughirah bin Umar bin Makhzum, orang tertua di kalangan Quraisy berkata, 'Hai orang-orang Quraisy, serahkan penyelesaian konflik kalian ini kepada orang yang pertama kali masuk ke dalam masjid.' Mereka menuruti perintah Abu Umaiyyah bin Al-Mughirah, dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjadi orang yang pertama kali masuk ke dalam masjid. Ketika mereka melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah berada di dalam Masjid, mereka berkata, `Kami ridha terhadap orang yang terpercaya ini, Muhammad.' Ketika beliau bertemu dengan mereka, maka diceritakan kepada beliau, kemudian beliau berkata, `Serahkan kain Ka'bah kepadaku.' Kain Ka'bah diberikan kepada beliau. Rasulullah mengambil Hajar Aswad yang diperebutkan, kemudian meletakkannya ke dalam kain dengan tangannya sendiri dan berkata, `Hendaklah setiap kepala kabilah memegang ujung kain, kemudian mengangkat kain tersebut bersama-sama.' Mereka menuruti perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ketika mereka tiba di tempat Hajar Aswad, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengambil Hajar Aswad dari kain tersebut kemudian meletakkannya di tempatnya."


Ada ratusan berhala di Kabah, tapi kenapa yang paling dikultuskan hanya Hajar Aswad?
Bukan patung Hubal yang membuat mereka ribut selama 5 hari. Dan juga bukan karena patung-patung Al-Latta, Al-Uzza atau Al-Manat, atau patung-patung dewa yang lain, tapi karena "SEBONGKAH BATU tak berbentuk makhluk" (=tidak serupa dengan apapun), yaitu HAJAR ASWAD sampai membuat mereka ribut. Jadi, kalau kita ingin tahu dari mana ide menuhankan awloh (=hajar aswad, sosok yang tidak serupa dengan apapun), maka jawabannya adalah dari suku Muhammad sendiri, yaitu dari bani Quraish.

Dia terpesona oleh dogma keesaan yang diajarkan dalam agama Nasrani dan Yahudi. Sebab itu, dia ingin dewa sukunya itu "esa" menurut pemahamannya sendiri, yaitu dengan cara melenyapkan semua berhala yang ada di sampingnya dan disisakan hanya satu saja, yaitu hajar aswad, supaya ia menjadi tauhid.

Yang perlu kita pahami adalah, bahwa orang-orang di Arab menyebut "Allah" sebagai sesembahan yang tertinggi, rajanya para ilah. Bahkan orang Yahudi Medinah pun memakai kata "Allah" untuk menyebut YHVH. Tetapi "Allah" bagi suku Quraish adalah hajar aswad. Dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa nama sama, tapi obyek yang dimaksud berbeda. Dan Muhammad tidak condong kepada "obyek" sesembahan Yahudi, melainkan lebih condong kepada "obyek" sesembahan sukunya sendiri, yaitu yang ada di Kabah.


Ide "mengesakan" hajar aswad

Ide ini, secara tak langsung, sebagai akibat pengaruh ajaran Yahudi dan Nasrani.

Muhammad tinggal di lingkungan masyarakat yang heterogen. Tidak hanya kaum Pagan, dia juga kerap berhubungan dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani (mis: Siria & Najran).

Dia tidak tertarik dengan ide politeis (banyak dewa), dia lebih tertarik dengan ide keesaan yang diusung oleh agama ahli kitab.
Pikirnya, kalau orang Yahudi dan orang Siria (Nasrani) bisa menganut paham monoteis dan hal itu membuat mereka maju dan lebih unggul dalam bidang relijius, kenapa orang Arab tidak? Maka dari itulah, Muhammad merasa tergerak hatinya untuk memperjuangkan "misi suci" me-monoteis-kan hajar aswad (awloh sembahan bani Quraish). Mulai dari ayat-ayat Mekkah hingga ayat-ayat Medinah, tidak sedikit dia mengarang kata-kata awloh yang intinya melarang orang Arab mempersekutukan awloh di Kabah. Di tahun 632 M, dia berhasil taklukkan Mekkah dan membersihkan Kabah dari berhala-berhala dan menyisakan hajar aswad. Setelah itu, dia tidak pernah lagi mengarang ayat-ayat tentang pelarangan mempersekutukan awloh.

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 2 Halaman 387

Roboh dan Remuknya Berhala-berhala

Ibnu Hisyam berkata, ulama yang aku percayai berkata kepadaku dalam sanadnya dari Ibnu Syihab Az-Zuhri dari Ubaidillah bin Abdullah dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu yang berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memasuki Makkah pada hari penaklukannya dengan menaiki unta dan mengelilinginya. Di sekitar Ka'bah terdapat berhala-berhala yang diikat dengan timah, kemudian beliau memberi isyarat kepada patung-patung tersebut dengan potongan kayu di tangan beliau sambil membaca ayat, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap, sesungguhnya kebatilan adalah sesuatu yang pasti lenyap.' (Al-Isra': 81).

Setiap kali beliau memberi isyarat ke wajah berhala maka wajah berhala tersebut pasti jatuh ke tengkuknya dan setiap kali beliau memberi isyarat ke tengkuk berhala maka tengkuk berhala tersebut jatuh ke wajahnya. Itulah hingga semua berhala jatuh. Tentang hal tersebut, Tamim bin Asad AI-Khuzai berkata, 'Di berhala-berhala tersebut terdapat pelajaran dan ilmu bagi orang yang mengharapkan pahala atau siksa '. "


Hadits Shahih Bukhari no. 1187

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. katanya: "Nabi SAW memasuki kota Mekkah, sedang di waktu itu di keliling Ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala."


Gambar

Gambar

Dengan demikian, Muhammad telah keliru dalam memahami makna "esa" sebagaimana yang dipahami dalam agama ahli kitab.
Penjelasan tentang itu, dapat dibaca pada topik terpisah:
Ajaran Tauhid Muhammad, sebuah kebenaran atau salah kaprah?


Ide mencari nafkah dengan cara merampok

Ide ini berasal dari orang-orang Anshar.

Orang-orang Anshar adalah para perampas kekayaan orang Yahudi di Medinah:

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 176

Ibnu Ishaq berkata bahwa Ashim bin Umar bin Qatadah berkata kepadaku dari beberapa orang dari kaumnya yang berkata, "Sesungguhnya di antara sebab yang membuat kami masuk Islam selain rahmat Allah dan petunjuk-Nya ialah bahwa kami mendengar beberapa orang Yahudi.

Kami adalah orang-orang musyirikin, dan penyembah patung-patung, sedang mereka adalah ahli kitab. Mereka mempunyai ilmu yang tidak kami ketahui. Konflik terus meledak di antara kami dengan mereka. Jika kami mendapatkan dari mereka apa yang tidak disukai, mereka berkata kepada kami: 'Sesungguhnya sekarang telah dekat kemunculan seorang nabi. Kelak bersama nabi tersebut, kami akan membunuh kalian seperti pembunuhan terhadap Ad dan Iram."

Kami seringkali mendengar ucapan tersebut dari mereka. Ketika Allah Taala mengutus rasul-Nya, kami langsung menjawab seruannya ketika ia menyeru kepada Allah. Kami mengetahui ancaman yang diberikan orang-orang Yahudi kepada kami, jadi kami segera menghadap kepada nabi tersebut, kemudian beriman kepada beliau sedangkan mereka (orang Yahudi) kafir.


Perhatikan kalimat: kami mendapatkan dari mereka apa yang tidak disukai
Kata-kata ini tampaknya telah diperhalus untuk menghilangkan makna sebenarnya.

Jelas, apa yang mereka ambil dari kaum Yahudi itu menimbulkan konflik serius, sehingga membuat kaum Yahudi marah dan mengancam akan membunuh mereka bila "sang nabi" yang dijanjikan itu datang.

Dengan demikian, tidak salah penuturan Dr Ali Sina bahwa suku-suku Arab Baduin di Medinah adalah orang-orang berperilaku buruk yang suka merampas harta benda kaum Yahudi Medinah.

Setelah Muhammad bergaul dengan orang-orang Anshar di Medinah selama setahun, dia merubah cara hidupnya. Dia tidak lagi ingin bekerja sebagai pedagang sebagaimana yang dilakoninya sewaktu di Mekkah, tapi ingin mencari nafkah dengan cara merampok atau merampas harta benda orang lain. Target mula-mula adalah karavan dagang Quraish yang melintasi jalur-jalur umum.

Ini sebuah ironi. Bukannya Muhammad yang mengubah jalan hidup orang-orang Anshar tersebut, malah Muhammad "sang nabi" yang terpengaruh oleh tabiat buruk para pengikutnya.

Dan ini pengakuan langsung dari bibir Muhammad, bahwa dia mencari nafkah dengan cara MERAMPOK:

Hadist Sahih Bukhari no. 88

Dikisahkan oleh Ibn 'Umar bahwa sang Nabi SAW berkata, "Mata pencaharianku berada di bawah bayang² tombakku, (1) dan orang yang tidak taat perintahku akan dihina dengan bayar Jizya." (2)

(1) "Di bawah bayang² tombakku" berarti "dari jarahan perang"
(2) Jizya → pungutan uang paksa terhadap kafir Kristen, Yahudi, yang menolak Islam.


Penjelasan lebih lanjut mengenai nafkah hidup Muhammad dan para pengikutnya setelah tinggal di antara orang-orang Anshar Medinah, dapat dibaca di topik terpisah:
Sumber Nafkah Muhammad dan Umat Muslim


Ide memanggil sholat dengan suara adzan

Ide ini berasal dari Abdullah bin Zaid. Semula Muhammad ingin meniru-niru Yahudi memakai terompet, dan memakai lonceng seperti orang Nasrani. Namun kemudian niat itu dibatalkan setelah mendapatkan ide dari Abdullah bin Zaid.

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 461

Ibnu Ishaq berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam merasa nyaman tinggal di Madinah, saudara-saudara beliau dari kaum Muhajirin berkumpul dengan beliau dan persatuan kaum Anshar telah tercapai, Islam pun mulai menguat; shalat dijalankan, zakat dan puasa diwajibkan, hudud (hukuman) dilaksanakan, hal-hal yang halal dan hal-hal yang haram diwajibkan dan Islam mendapat tempat di tengah-tengah mereka. Perkampungan Anshar adalah orang-orang yang menyediakan tempat bagi kaum Muhajirin dan beriman. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tiba di Madinah, kaum Muslimin berkumpul untuk menunaikan shalat karena waktunya telah tiba tanpa seruan (adzan). Oleh karena itu, beliau ingin membuat terompet seperti orang-orang Yahudi membuat terompet untuk mengajak kaum Muslimin kepada shalat, namun beliau membatalkannya. Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan pembuatan lonceng untuk memanggil kaum Muslimin kepada shalat."

Mimpi Abdullah bin Zaid

Ibnu Ishaq berkata, "Ketika kaum Muslimin berada dalam kondisi seperti di atas, tiba-tiba Abdullah bin Zaid bin Tsa'labah bin Abdu Rabbihi saudara Bani Al-Harits bin Al-Khazraj bermimpi melihat seruan shalat. la menghadap kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam chn berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, pada malam ini aku bermimpi melihat seseorang berpakaian hijau berjalan melewatiku dengan membawa lonceng. Aku bertanya kepadanya, `Hai hamba Allah, apakah engkau berniat menjual loncengmu?' Orang tersebut menjawab, `Apa yang akan engkau kerjakan dengan lonceng ini?' Aku menjawab, `Aku gunakan untuk memanggil orang kepada shalat.' Orang tersebut berkata, `Maukah engkau aku tunjukkan yang lebih baik daripada lonceng ini?' Aku berkata, `Apa itu?' Orang tersebut berkata, `Hendaknya engkau berkata, Allahu akbar. Allahu akbar. Allahu akbar. Allahu akbar. Asyhadu an laa ilaaha illallah. Asyhadu an laa ilaaha illallah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Hayya alash shalah. Hayya alash shalah. Hayya alal falah. Hayya alal falah. Allahu akbar. Allahu akbar. Laa ilaaha illallah. '

Setelah Abdullah bin Zaid menceritakan mimpinya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya itu mimpi yang benar insya Allah. Berdirilah engkau bersama Bilal, kemudian ucapkan lafal adzan tersebut kepada Bilal. Hendaklah Bilal beradzan dengan adzan tersebut, karena suara Bilal lebih keras daripada suaramu.'

Ketika Bilal sedang mengumandangkan adzan tersebut, maka Umar bin Khaththab yang sedang berada di rumahnya mendengar adzan tersebut. Ia segera pergi menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan menyeret kainnya. Ia berkata. `Wahai Nabi Allah, demi Dzat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, sungguh aku bermimpi melihat seperti yang dilihat Abdullah bin Zaid dalam mimpinya.' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, `Segala puji bagi Allah atas hal ini'."

Ibnu Ishaq berkata bahwa hadits di atas disampaikan kepadaku oleh Muhammad bin Ibrahim bin Al-Harts dari Muhammad bin Abdullah bin Zaid bin Tsa'labah bin Abdu Rabbihi dari ayahnya.

Mimpi Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu

Ibnu Hisyam berkata bahwa Ibnu Juraik menyebutkan bahwa Atha berkata kepadaku bahwa aku mendengar Umair Al-Laitsi berkata,
"Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bermusyawarah dengan para sahabat tentang lonceng untuk memanggil kaum Muslimin kepada shalat. Ketika Umar bin Khaththab ingin membeli dua kayu untuk membuat lonceng. tiba-tiba ia bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya, Umar bin Khaththab mendapat pesan, `Hendaknya kalian tidak menjadikan lonceng sebagai cara untuk memanggil manusia kepada shalat, namun hendaklah kalian adzan untuk shalat.' Umar bin Khaththab menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menceritakan mimpinya kepada beliau. Sebelum itu, Rasulullah Shal/allahuAlaihi wa Sallam telah mendapatkan wahyu tentang adzan i{ekagetan Umar bin Khaththab belum hilang, tiba-tiba Bilal mengumandangkan adzan. Rasulullah ShallallahuAlaihi wa Sallam bersabda ketika Umar bin Khaththab menceritakan mimpinya, `Hal ini telah didahului wahyu'."

Doa Bilal Radhiyallahu Anhu sebelum Shubuh

Ibnu Ishaq berkata bahwa Muhammad bin Ja'far bin Az-Zubair berkata kepadaku dari Urwah bin Az-Zubair dari seorang wanita dari Bani An-Najjar yang berkata,
"Rumahku adalah rumah yang paling panjang di sekitar masjid dan Bilal biasa mengumandangkan adzan shubuh di masjid pada setiap pagi. Pada waktu sebelum shubuh (waktu sahur), Bilal datang lalu duduk di depan rumah menunggu datangnya shubuh. Jika waktu shubuh telah tiba, ia membentangkan badannya, kemudian ia berdoa, `Ya Allah, sesungguhnya aku
memuji-Mu dan meminta pertolongan-Mu agar orang-orang Quraisy tidak mengalahkan agama-Mu.' Setelah itu, Bilal mengumandangkan adzan. Demi Allah, aku lihat Bilal tidak pernah meninggalkan doanya tersebut."

http://duladi.t35.com
http://muhammad-saw.t35.com (atau http://mengenal-muhammad.t35.com)
http://laskar-murtadin.t35.com
http://mengenal-islam.t35.com
http://komikmuhammad.t35.com

Duladi

Tulisan: 1580
Bergabung: Kamis 20 November 2008 pk 1.04

Kembali ke atas
Re: Ide-ide yang Mempengaruhi Muhammad

Postoleh Duladi • Selasa 19 Oktober 2010 pk 14.07
Ide menjadikan 'maqam Ibrahim' sebagai tempat sholat

Catatan: Maqam Ibrahim di sini hanyalah bualan Muhammad. Setelah dunia modern mengungkap kebohongan tersebut, kata "maqam" kemudian diubah maknanya sebagai "tempat berdiri", padahal awalnya, Muhammad mengklaim bahwa di samping Kabah terdapat kuburan (maqam) nabi Ibrahim.


Ide ini berasal dari Umar bin Khattab.

Kitab Asbabun Nuzul Jalaludin As-Suyuti halaman 54

Pertama, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari Jabir, dia berkata, "Ketika Nabi saw. melakukan tawaf, Umar berkata kepada beliau, 'Apakah ini tempat berdiri ayah kami, Ibrahim?' Beliau menjawab, 'Ya.' Umar kembali bertanya, 'Mengapa tidak kita jadikan tempat shalat?' Maka Allah menurunkan firmanNya, 'Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat.'" (al-Baqarah: 125)

Kedua, Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalur Amr bin Maimun dari Umar ibnul-Khaththab bahwa dia berdiri di tempat berdirinya Nabi Ibrahim, lalu dia bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, bukankah kita sedang berdiri di tempat berdirinya Kekasih Tuhan kita?" Rasulullah menjawab, "Benar." Maka Umar bertanya lagi, "Mengapa tidak kita jadikan tempat untuk shalat?" Lalu tidak lama dari itu turunlah firman Allah,
"Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat." (al-Baqarah: 125)

Secara zhahir dari riwayat ini dan yang sebelumnya bahwa ayat tersebut turun pada haji wada'.


Buku Sejarah Para Khalifah, terbitan Pustaka Al-Kautsar, cetakan pertama, April 2008, halaman 12

Umar pernah berkata, "Saya menepati Tuhanku pada tiga permasalahan. Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, andaikan kita menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat,' maka turunlah ayat, "... dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat..." (Al-Baqarah 125)


Ide larangan mensholati orang munafik

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 2 Halaman 523-524

Ayat Al-Qur'an Yang Turun tentang Hukum Menyalati Orang-orang Munafik

Ibnu Ishaq berkata, Az-Zuhri berkata kepadaku dari Ubadillah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas yang berkata, aku mendengar Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu berkata, "Ketika Abdullah bin Ubai meninggal dunia, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dipanggil untuk menyalatinya, kemudian beliau pergi ke tempat jenazah Abdullah bin Ubai. Ketika beliau berdiri di depan Abdullah bin Ubai untuk menyalatinya, aku pindah tempat hingga berdiri di depan beliau. Aku berkata, Wahai Rasulullah, apakah engkau akan menyalati musuh Allah, Abdullah bin Ubai bin Salul, yang pernah berkata ini dan itu pada hari ini dan itu? la juga pernah berkata ini dan itu pada hari ini dan itu?' Aku menyebutkan hari-hari dimana pada hari-hari tersebut, Abdullah bin Ubai bin Salul pernah berkata ini dan itu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum. Ketika aku terus-menerus berkata seperti itu kepada beliau, maka beliau bersabda kepadaku, 'Hai Umar, berilah aku waktu, karena aku diberi pilihan kemudian aku mengambil pilihanku', kemudian dikatakan kepadaku, ‘Kamu memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampunan bagi mereka (adalah sama saja); kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali; namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka; yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.' (At-Taubah: 80). Jika aku tahu bahwa jika aku meminta ampunan lebih dari tujuh puluh kali, kemudian dosa Abdullah bin Ubai bin Salul diampuni, aku akan menambah permintaan ampunan untuknya lebih dari tujuh puluh kali.'

Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyalati jenazah Abdullah bin Ubai bin Salul dan aku berjalan bersama beliau hingga beliau berdiri di atas kuburannya dan proses penguburannya selesai. Aku heran akan kelancanganku terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Demi Allah, tidak lama setelah itu, turunlah dua ayat berikut,

Dan janganlah kamu sekali-kali menyalati (Jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya, sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik (At-Taubah: 84).

Setelah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak menyalati jenazah orang munafik, hingga beliau wafat."


Kitab Asbabun Nuzul Jalaludin As-Suyuti halaman 296-297

Dan janganlah kamu sekali-kali menyalati (Jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya, sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan (At-Taubah: 84).
Sebab turunnya ayat

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ketika Abdullah bin Ubay mati, putranya menghadap Rasulullah, meminta beliau memberikan baju beliau kepadanya untuk mengafani bapaknya. Beliau pun memberikannya. Lalu ia meminta beliau menshalatinya. Ketika beliau berdiri hendak menshalatinya, Umar ibnul-Khaththab bangkit memegangi baju beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, apakah engkau hendak menshalatinya, padahal Allah telah melarangmu menshalati orang-orang munafik?" Beliau menjawab, "Allah hanya menyuruhku memilih. Dia berfirman,"Dan aku akan melakukannya lebih dari tujuh puluh kali."

Lalu Umar mengatakan, "Akan tetapi dia munafik!" Tapi beliau tetap menshalatinya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan janganlah engkau (Muhammad) melaksanakan shalat untuk seseorang yang mati di antara mereka (orang-orang munafik), selama-lamanya dan janganlah engkau berdiri (mendoakan) di atas kuburnya...." Setelah itu beliau tidak lagi menshalati orang-orang munafik.
Hal ini dituturkan dalam hadits Umar, Anas, Jabir, dan lain-lain.


Buku Sejarah para Khalifah, terbitan Pustaka Al-Kautsar, cetakan pertama April 2008, halaman 13

Umar juga pernah menyampaikan kepada Nabi agar tidak menshalati jenazah orang-orang munafik. Lalu, turunlah firman Allah, "Janganlah kalian menshalati orang yang mati dari mereka selamanya, dan jangan kamu berdiri (mendoakannya) di kuburnya, sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik." (QS At-Taubah 84)


Ide ayat ancaman buat istri Muhammad

Kitab Asbabun Nuzul Jalaludin As-Suyuti halaman 54

Pada suatu ketika para istri Rasulullah melampiaskan rasa cemburu mereka kepada beliau. Maka saya katakan kepada mereka, 'Bisa-bisa Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian.' Maka, turunlah firman Allah dalam hal ini.


Buku Sejarah para Khalifah, terbitan Pustaka Al-Kautsar, cetakan pertama April 2008, halaman 13

Ketika istri-istri beliau berkumpul karena sifat cemburu terhadap beliau, maka saya (Umar) berkata kepada mereka: 'Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.' (At-Tahrim:5), maka turunlah ayat ini.


Gambar
http://duladi.t35.com
http://muhammad-saw.t35.com (atau http://mengenal-muhammad.t35.com)
http://laskar-murtadin.t35.com
http://mengenal-islam.t35.com
http://komikmuhammad.t35.com

Duladi

Tulisan: 1580
Bergabung: Kamis 20 November 2008 pk 1.04

Kembali ke atas
Re: Ide-ide yang Mempengaruhi Muhammad

Postoleh Duladi • Minggu 20 Maret 2011 pk 18.27
Ide Menambahkan Ritual Pagan Safa-Marwa ke dalam Ritual Ibadah Islam

Semula, ritual pagan Safa-Marwa bukan termasuk ritual ibadah dalam Islam. Setelah orang-orang Anshar menanyakan tentang boleh atau tidaknya mereka melakukan ritual tersebut, Muhammad dengan cerdiknya (untuk menyenangkan hati orang-orang Anshar) mengesahkan ritual pagan kaum Anshar tersebut sebagai bagian ritual ibadah Islam.

Kitab Asbabun Nuzul Jalaludin As-Suyuti halaman 59-60

QS 2:158. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

Sebab turunnya ayat

Imam Bukhari, Imam Muslim, dan yang lainnya meriwayatkan dari Urwah, dia berkata, "Saya katakan kepada Aisyah istri Nabi saw., 'Perhatikanlah firman Allah,
'Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syi'ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya...."(al-Baqarah: 158)

Saya kira tidak ada dosa bagi orang yang tidak melakukan sai di antara keduanya.'

Maka Aisyah berkata, 'Buruk sekali yang kau katakan itu wahai anak saudariku. Seandainya arti ayat itu seperti yang engkau pahami, maka artinya, 'Maka tidak ada dosa baginya untuk tidak melakukan sai di antara keduanya.' Akan tetapi ayat itu turun karena orang-orang Anshar sebelum masuk Islam, melakukan sai di antara keduanya sambil menyebut-nyebut nama patung Manat sebagai sebuah prosesi ritual. Setelah masuk Islam, mereka merasa keberatan untuk melakukan sai antara Shafa dan Marwa.
Maka mereka bertanya kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami merasa tidak suka untuk melakukan sai antara Shafa dan Marwah pada masa jahiliah ' Maka Allah menurunkan firman-Nya, 'Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syi'ar (agama) Allah...."

Imam Bukhari juga meriwayatkan dari Ashim bin Sulaiman, dia berkata, "Saya bertanya kepada Anas tentang bukit Shafa dan Marwa. Maka dia menjawab, 'Dulu keduanya adalah bagian dari ritual jahiliah. Ketika Islam datang, kami pun tidak melakukannya lagi. Lalu Allah menurunkan firman-Nya,
'Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syi'ar (agama) Allah....""

Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Pada masa jahiliah, setan-setan bernyanyi di seluruh malam di antara Shafa dan Marwa. Dan dulu di antara keduanya terdapat sejumlah berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik. Ketika Islam datang, orang-orang muslim berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, kami tidak akan melakukan sai antara Shafa dan Marwa karena kami melakukan hal itu pada masa jahiliah.' Maka Allah menurunkan ayat 158 surah al-Baqarah."